Oleh Imron Rosyadi
Bulan Muharram adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu bagi sebagian Umat Islam di Indonesia, selain karena ada peristiwa Hari Asyura juga ada Event Tahunan Haul Al Imam Fakhrul Wujud As Syaikh Abu Bakar bin Salim di Jakarta.
Di momen inilah agenda rutin Al Habib Umar bin Hafidz mengunjungi Indonesia, terakhir beliau berkunjung ke Indonesia pada tahun 2019 hingga Pandemi dan sampai sekarang ini beliau belum lagi bisa mengunjungi tanah air ini.
Kerinduan kita terhadap Al Habib Umar bin Hafidz harus dijaga dan kita harus memahami bahwa kini beban berat dakwah beliau sangat luar biasa.
Dalam beberapa tahun ini Para Ulama besar Tarim telah wafat mulai dari Al Habib Abdullah bin Muhammad bin Syahab, Ainu Tarim, wafat Tahun 2018, di tahun yang sama kita juga kehilangan Al Habib Salim bin Abdullah Asy Syatiri, Pemimpin Rubath Tarim, dua tahun berselang tepatnya tahun 2020 Mufti Tarim yang juga kakak kandung Al Habib Umar bin Hafidz yaitu Al Habib Ali Masyhur bin Hafidz telah wafat meninggalkan kita semua.
Belum lama ini kita dikagetkan dengan wafatnya Sang Mufakkir Akhir Zaman pencetus Ilmu Fiqh Tahawwulat kiat menghadapi Fitnah Akhir Zaman beliau Al Habib Abu Bakar Al Adni bin Ali Al Masyhur wafat di Yordania dan dimakamkan di Pemakaman Zanbal, Tarim, Yaman akhir Juli lalu.
Lihat keringat yang mengucur deras di wajah Al Habib Umar bin Hafidz di foto ini, ini adalah momen ketika beliau memberikan nasehat-nasehat keagamaan saat prosesi Pemakaman Al Habib Abu Bakar Al Adni bin Ali Al Masyhur.
Telah sering kita lihat video ketika Habib Umar diberitahu kewafatan Habib Abu Bakar Al Adni saat Habib Umar sedang mengajar di Ponpes Darul Musthafa, Tarim, kata pertama setelah beberapa saat beliau terdiam mendengar kewafatan Habib Abu Bakar Al Adni adalah "Alhamdulillah..."
Sontak bagi kita yang mendengar akan kaget kenapa Habib Umar sampai berkata demikian, ternyata diceritakan oleh Syaikh Aun Muin Al Quddumi bahwa dua hari sebelum Habib Abu Bakar Al Adni wafat Syaikh Aun mengunjungi beliau di sebuah Rumah Sakit di Yordania, saat itu Syaikh Aun diceritakan pula oleh Habib Ahmad bin Ali Al Masyhur adik dari Habib Abu Bakar Al Adni, beliau bercerita bahwa Habib Abu Bakar bermimpi dan ketemu dengan Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf,Jeddah, guru beliau, Habib Abdul Qodir berkata, "Nabi Muhammad SAW mengirimkan salam kepadamu, dan beliau berkata bahwa engkau adalah Pemimpin Dunia saat ini."
Ternyata maksud perkataan Habib Umar adalah demikian, pantas pada kalimat berikutnya Habib Umar berkata tidak ada kekekalan kecuali datangnya dari Allah Subhanahuwata'ala , dan beliau yakin bahwa orang-orang yang mempunyai kedudukan mulia di sisi Allah SWT akan dimasukkan dalam Surga-Nya dan akan lebih kekal di dalamnya. Inilah yang menjadikan Habib Umar sangat kehilangan beliau, ketika jenazah Habib Abu Bakar Al Adni diterbangkan dari Yordania menuju Yaman, Habib Umar bin Hafidz menunggu dan menyambutnya dengan berbagai untaian doa di Bandara.
Jum'at pagi harinya jenazah Habib Abu Bakar Al Adni disholatkan di Masjid Al Muhdhor, Tarim, lalu diantar puluhan ribu masyarakat ke Pemakaman Zanbal, di liang lahat Habib Umar bin Hafidz ikut mengangkat jenazah sang guru, dan beliau berpesan kepada semua jamaah yang hadir untuk selalu meneruskan estafet perjuangan dakwah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam.
Teringat sebuah pertemuan ketika Habib Abu Bakar Al Adni mengisi Kajian yang diantara ribuan jamaah ada Habib Umar bin Hafidz, saat itu Habib Abu Bakar meminta Habib Umar menjawab sebuah pertanyaan dari jamaah, dengan kelembutan dan ketawadhuan Habib Umar menolaknya demi menghormati gurunya, namun Habib Abu Bakar Al Adni justru berkata, "Lihatlah bagaimana kedudukan tinggi Habib Umar, beliaulah Pendakwah Kami, Pendidik Kami, Guru kami, dan Saudara kami".
Sosok Habib Umar bin Hafidz, banyak yang berkata sangat mirip dengan semua perilaku Rasulullah, dikisahkan dalam Kitab Syamail bahwa Rasulullah adalah
دائم الفكرة متواصل الاحزان ليست له راحة
"Selalu berfikir dan merasa gundah (untuk urusan umat) dan nyaris tak memiliki waktu untuk bersantai."
Tak ayal selama 13 Tahun edisi penelitian 500 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia, Nama Habib Umar bin Hafidz selalu menduduki 50 besar, dan Tahun 2022 ini urutan ke-11 dimana 9 besar diantaranya adalah Raja, Presiden, dan Tokoh Politik beberapa Negara Islam, hanya 1 yang murni Pendakwah yaitu Syaikh Muhammad Taqi Usmani, Pemimpin Kelompok Deobandi dari Pakistan yang bermazhab Hanafi, dan sosok Habib Umar juga murni Pendakwah dengan Mazhab Syafi'i.
Oleh karenanya kita sebagai pecinta beliau harus selalu mengingat pesan-pesan beliau untuk senantiasa disibukkan dengan Mencari Ilmu, seperti nasehat Imam Al Haddad
فينبغي للعاقل النجيب أن يشتغل من العلوم بالمهم النافع. بل بالأهم الأنفع في حق نفسه بالخصوص، ثم في حق غيره إن تأهل لذلك وفرغ له. وذلك لأن العمر قصير، والوقت عزيز والموت قريب والسفر بعيد.
“Seyogyanya bagi orang yang berakal dan cerdas menyibukkan dengan ilmu-ilmu yang penting dan bermanfaat, bahkan dengan ilmu yang paling penting dan paling bermanfaat bagi dirinya sendiri secara khusus. Baru kemudian, jika ia ada kemampuan dan ada waktu luang maka bisa sibuk dengan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini dikarenakan umur itu pendek, waktu itu berharga, ajal itu dekat dan perjalanan (menuju akhirat) itu masih jauh” .
