Bismillahirrohmaanirrohiim

Thoriqoh adalah cara untuk mengamalkan Aqidah & Fiqh

Oleh Habib Ali Baqir Al-Saqqaf 

Keilmuan Islam mengalami perkembangan yang pesat dari masa ke masa karena pada zaman dahulu semua orang langsung mengambil ilmu dari Kitab & Sunnah karena dekatnya mereka dengan zaman Rasul Alaihi Salam kemudian pada zaman al-Imam Abu Hanifah Ilmu Aqidah & Furu' ( Fiqh) dinamai dengan Ilmu Fiqh yang mana Aqidah dinamai Fiqh Akbar ( Besar) & Fiqh Amali dinama Fiqh Asghor ( Kecil) jadi zaman dahulu itu tidak dibedakan antara ilmu fiqh & Ilmu Aqidah karena keduanya bertemu dalam satu titik yaitu melakukan kewajiabn Allah yang mana Aqidah Adalah kewajiban Hati sedangkan Fiqh adalah kewajiban anggota tubuh yang lain.

Kemudian Ulama-Ulama Mutakhirin memisahkan antara kedua ilmu tersebut agar lebih mudah dipahami & dipelajari yang mana ilmu yang membahas tentang Aqidah dinamakan ilmu Tauhid atau ilmu kalam kemudian ilmu yang membahas tentang apa yang wajib diperbuat manusia dengan anggota-anggota tubuh yang lain dinamakan ilmu Fiqh.Kemudian Ilmu yang Khusus membahas untuk dalil-dalil  tentang Aqidah & Fiqh ini dinamakan Ushul Fiqh jadi Fiqh yang ada dalam Kalimat fiqh adalah Fiqh dengan makna yang lebih luas yang mencakup Aqidah & Furu' bukan Fiqh dengan makna Khusus yang hanya mencakup Furu' saja.

Setelah itu para Ulama mencari jalan bagaiman untuk mempraktekan Ilmu Aqidah & Fiqh didunia nyata secara baik serta konsisten maka munculah ilmu Tasawuf yang mana ilmu Tasawuf juga dikenal dengan nama ilmu Thoriqoh atau Suluk maka permasalah Ilmu Tasawuf ini memerlukan Ushul Fiqh untuk dibuktikan kebenarannya & terbina atas Ilmu Aqidah yang benar.maka keempat ilmu ini yaitu : Aqidah,Fiqh, Ushul Fiqh & Tasawuf memerlukan satu sama lain serta membentuk satu kesatuan yang saling melengkapi.

Masalahnya pada zaman sekarang karena semangat orang dalam belajar ilmu Agama sudah menurun maka banyak yang men "Skip" untuk mempelajari Aqidah & Fiqh secara layak apalagi Ilmu Ushul Fiqh orang sudah malas untuk mempelajarinya malah langsung masuk ke dalam Ilmu Tasawuf yang mana ilmu tersebut terbina atas 3 ilmu sebelumnya, akhirnya karena ketidak tahuan akan ilmu tersebut banyak yang terjatuh ke tasawuf-tasawuf yang sesat atau tidak muktabar karena hanya bermodalkan " Husnu Zon" kepada Mursyidnya yang mana mungkin banyak dari mursyid juga tidak mengetahui 3 ilmu diatas ( saya pernah menemui salah satunya) & bukan atas dasar Ilmu pengetahuan.

Saya sendiri tidak merekomendasikan untuk masuk atau Bai'at terhadap sebuah Thoriqoh kecuali punya bekal dalam Aqidah & Fiqh yang mencukupi agar memilih Thoriqoh itu tidak jadi untung-untungan kadang dapat yang baik & kadang dapat yang nyleneh karena ketika ada amalan yang Nyleneh maka bekal fiqh & aqidahnya akan menyelamatkannya.akan tetapi Ironisnya direalita banyak yang ikut & Bai'at Thoriqoh walaupun tidak punya bekal yag cukup dalam Aqidah & Fiqh .maka disinilah pentingnya  JATMAN agar orang-orang yang ingin Bai'at Thoriqoh tapi tidak punya bekal yang mencukupi dalam Aqidah & Fiqh tidak terjatuh dalam Thoriqoh yang sesat & nyleneh dengan memilih salah satu Thoriqoh yang sudah diakui oleh JATMAN yang dipimpin oleh Hb Lutfi Bin Yahya Insya Allah selamat. Wallahu A'lam


.

PALING DIMINATI

Back To Top