Beliau Dr. (HC). KH. Mohammad Achmad Sahal Mahfudhz adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 hingga 2014. Sebelumnya selama dua periode menjabat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sejak 1999 hingga 2014 diantara karya2 beliau:
*1. Faydul Hija*
Faydul Hija Merupakan kitab fan fikih penjelas dari nadzaman Safinatun Naja yang berjudul Naylur Raja karya dari Syaikh Muhammad Ma'sum Cirebon. Selesai pada malam selasa, 18 Dzulhijjah, tahun 1381 H. di dalam kitab Fayḍul Hijā ini Kiai Sahal memberikan sharḥ (penjelasan) dengan redaksi yang gamblang dan panjang lebar yang mudah bagi kita santri nusantara. Contoh Beliau Menjelaskan Nadzm Nayl al-Rajā dengan istilah yang mudah difahami.
قوله مرحلتين : مسافة القصر على ما صححه في فتح القدير : ٨۹ كيلو مترا و ۹۹۹, ۹۹۲ متر. فيض الحجا ص: ٨۳
*2. Intifakhul Wadajain*
Salah satu karya orisinal Sahal yang selesai ditulis pada 25 Sya’ban 1381 H (1 Februari 1962) membahas perdebatan ulama Kajen pada akhir tahun 1950-an tentang keabsahan penglihatan yang menggunakan kacamata terhadap barang yang hendak diperdagangkan. didalamnya menceritakan bagaimana suatu diskusi untuk menentukan hukum persoalan fikih berjalan. Kitab ini lahir melalui dialog dalam jam’iyyah Bahtsul Masail terhadap munculnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagaimana perdebatan dan adu argumen dari perbedaan pendapat terjadi, hingga bagaimana penjelasan hukum yang akhirnya diputuskan.
*3. at-Tarjamah al-Munbalajah*
kitab ini terjemahan bahasa Jawa (Pegon) dan penjelasan kiai sahal secara langsung atas Qasidah Munfarijah. Qasidah yang terdiri dari 43 bait ini adalah gubahan Yusuf ibn Muhammad al-Ansari (1041-1119 M) dan banyak dibaca umat Islam, khususnya kalangan santri, jika menghadapi kesusahan atau kesulitan. Diyakini bahwa pembacaan bait-bait yang mengandung nama-nama agung (al-asma’ al-a’dham) Allah ini akan mendatangkan kemudahan bagi pembacanya. Ini adalah satu-satunya kitab Kiai Sahal yang merupakan terjemahan dalam bahasa Jawa.
*4. al-Bayan al-Mulamma’*
Al-Bayan al-Mulamma' Merupakan penjelas atas kitab al-Luma’ fi Ushulil Fiqh karya Abu Ishaq Ibrahim al-Syairazi. Kitab ini sebetulnya telah rampung ditulis dalam bentuk ta’liqat di kitab al-Luma’ pada Jumadil Ula 1381 H (Oktober 1961), tapi baru disalin secara terpisah pada 28 Rabi’ul Awal 1418 H (18 Oktober 1997).
*5. al-Tsamarat al-Hajaniyah*
Nadzam Al-Tsamarat al-Hajaniyah serta syarhnya (kitab yang berisikan penjelasan terkait istilah-istilah fiqh al-Syafi'i). selesai ditulis pada 15 Rabi’ al-Tsani 1381 (26 September 1961). Kitab ini termasuk salah satu karya orisinal Kiai Sahal, alias bukan syarah atau hasyiah terhadap karya ulama lain. Ditulis dalam bentuk nadham dan dilengkapi penjelasan di bawahnya, kitab ini menerangkan makna dari istilah-istilah yang sering dipakai dalam kitab-kitab fiqih syafi’i. Misalnya, ketika disebutkan al-imam dalam fiqih, tanpa nama seseorang di belakangnya, maka ia merujuk pada Imam al-Kharamayn Abd al-Malik ibn Abi Muhammad Abdullah al-Juwaini, Jika kata yang sama muncul dalam usul fiqih dan mantiq, maka itu merujuk pada Fakhr al-Din Muhammad al-Razi. Sementara itu, kalau disebutkan kata al-syaykh dalam fiqih, itu berarti Abu Ishaq Ibrahim ibn Ali al-Syairazi.
*6. al-Fawaid an-Najibah*
Kitab ini Selesai ditulis pada 8 Jumadil Ula 1381 (18 Oktober 1961), kitab ini merupakan syarah atas matan yang ditulis sendiri oleh Kiai Sahal, yakni al-Faraid al-Ajibah fi Bayan I’rab al-Kalimat al-Gharibah. Dengan demikian, kitab ini juga termasuk dalam kategori karya orisinal. Matan yang disusun dalam bentuk nadham ini terdiri dari 89 bait dan, sebagaimana terbaca dari judulnya, menjelaskan i’rab (tata bahasa) kata-kata dalam bahasa Arab yang dianggap aneh. Dari sekian kata-kata yang secara ilmu nahwu aneh, Kiai Sahal membahas 34 kata, seperti kata aidlan dan ashlan yang selalu dibaca nasab, baik dalam bentuknya sebagai masdar maupun hal.
*7. Thariqotul al-Husul*
Thariqah al-Husul (Merupakan Hasyiyah dari syarh Ghayah al-Wushul karya dari Syaikh al-Islam Zakariyya al-Anshary). Diselesaikan pada 15 Ramadan 1380 H (3 Maret 1961), kitab ini berisi ta’liqat (penjelas) atas Ghayatul Wushul yang merupakan syarah (penjelasan) atas Lubbul Ushul (kedua kitab terakhir adalah karya Zakaria al-Anshari). Kitab Lubbul Ushul masuk kategori usul fiqih dan dikenal sebagai kitab yang sulit dipahami para santri karena kalimatnya sangat padat dan mengandung makna yang dalam.
*8. Anwarul Bashair*
kitab baru karya Kiai Sahal yang baru diterbitkan enam tahun setelah beliau wafat, Kitab Anwarul Bashoir ini karya Beliau yang berisi penjelasan (sarah dan ta’liqot) atas kitab Asybah wan Nadhair karangannya imam Jalaluddin AsSuyuti kitab yang membahas Qawa’id wa Furu’ Fiqhi Syafi’iyyah (kaidah-kaidah dan cabang permasalan fiqih Madzhab Syafii) yang diajarkan di berbagai pesantren di Nusantara
Dalam kitab ini Beliau suguhkan ta’liqan atau keterangan singkat meliputi makna kalimat, ruju’ dzomir, dan keterangan fiqhiyyah yang akan membantu santri dalam memahami maksud kata/kalimat dalam kitab asbah, Kiai Sahal paham betul bahwa pemaknaan awal terhadap kata/kalimat merupakan landasan awal sebelum memahami maksud sebuah tulisan. Karenanya, Kitab ini sangat penting dalam memberikan panduan bagi para santri terutama bagi mereka yang sedang mempelajari Kitab asybah wa annadzoir karya imam Suyuti.
Yang istimewa dari kitab ini adalah berisi keterangan keterangan penting yang Beliau dapat dari Guru Guru Beliau terkhusus saat Beliau sorogan (membaca secara langsung) didepan Guru besar Beliau Kh. Zubair Dahlan Sarang Rembang Ayahanda Kh Maimoen zubair Dan berisi keterangan dari hasil mutholaah Beliau kitab kitab syafiiyyah.
Untuk pemesanan hubungi kami 082330633335
Sepaket cuma Rp 500.000 😀
