Bismillahirrohmaanirrohiim

Madrasah Imadiyah

Oleh Abdul Wahhab Ahmad 

Secara objektif, saya melihat salah satu ciri utama madrasah Imadiyah adalah tutur kata yang buruk dan penuh suudhan terhadap orang yang tidak sependapat, apalagi terhadap Sadah Ba'alawi yang memang rival mereka. Dan, Kyai Imad selaku pendiri madrasah yang melanjutkan pemikiran dan kritik seorang Wahabi yang bernama Murad Syukri ini, sayang sekali mencontohkan betul bagaimana tutur kata yang buruk itu di beberapa videonya. Sayang sekali sebab beliau sebenarnya orang alim. 

Soal keilmiahan, secara subjektif saya tidak melihat ada yang ilmiah dari kritik mereka semua sehingga saya malas membahasnya, semalas membalas komen menggelikan para ateis yang mampir ke beranda saya. Alasan ketiadaan kitab sezaman untuk membatalkan nasab Sadah Ba'alawi itu sama persis dengan alasan orientalis seperti Schacht yang menolak seluruh hadis dengan alasan tidak ada manuskrip sezaman. Kalau Schacht menuduh perawi tsiqah hanya melakukan Projecting Back (memproyeksikan ke belakang) agar terkesan sanadnya bersambung, maka Imad menuduh para tokoh Ba'alawi tsiqah hanya melakukan Projecting Back hingga terkesan nasabnya bersambung. Nalarnya sama persis dan pengikut fanatiknya sama-sama menelannya mentah-mentah. 

Jadi, kalau anda bertanya pendapat saya tentang dalil-dalil Madrasah Imadiyah, maka jawaban singkatnya adalah: Pendapat mereka mengikuti seorang Wahabi, dan pola pikirnya mengikuti orientalis.

Kalau anda menunggu jawaban panjang saya, maka penungguan anda sepertinya percuma sebab saya merasa lebih baik membahas hal lain daripada berkutat soal polemik nasab ini. Apalagi sudah ada Sidi Rumail Abbas yang memang pakar membahas tema ini.


.

PALING DIMINATI

Back To Top