Bismillahirrohmaanirrohiim

Dunia itu persis seperti bayangan

Beliau seorang kyai desa Janar Lor, yang bila dilihat dari dhohir, sangat miskin. Tinggal bersama keluarga di tempat terpencil agak jauh dari perkampungan. Untuk nafkah sehari hari kebanyakan hanya nunggu "besek/berkat" yang didapat dari memimpin doa hajatan di desa sekitar. Untuk bayar sekolah puteranya, harus nunggu pisang di sebelah rumah berbuah hingga layak jual.

Namun secara bathin beliau cukup kaya raya dengan sifat qonaahnya. Buktinya beliau selalu berpesan kepada puteranya : "Nak, ndunyo iku koyo ayang ayang, nek mbok gudak yo mlayu, tapi nek mbok tinggal mesthi nututi turut ngguri"

Artinya, dunia itu persis seperti bayangan. Kalau dikejar dia lari, tapi kalau ditinggal balik arah, pasti dia malah mengikuti. Coba saja esok pagi kejar bayanganmu ke barat, makin kencang larimu makin kencang pula bayanganmu menjauh. Lalu coba balik ke timur, bayanganmu mengikuti. Maka tinggalkan urusan dunia, kejarlah akhirat, pasti dunia akan mengikutimu.

(Semoga Allah menerangi kuburnya dan meninggikan derajat beliau bersama para kekasihNya di surga, berkah ilmunya untuk kita)

Salah satu putera beliau, ada yang di waktu mudanya benar benar mencurahkan seluruh hidupnya untuk akhirat. Melaksanakan nasehat Abahnya. Usia 22 tahun mulai merintis mendirikan pondok pesantren, dimulai dari membuat "langgar" kecil yang dibuat (dikerjakan) sendiri dengan bahan bambu yang tumbuh mengelilingi rumah.

Beberapa tahun berproses, hingga beliau benar benar menyaksikan kenyataan dari nasehat Abahnya. Pesantrennya ditempati hampir seribu santri dan telah meluluskan puluhan ribu. Jadwal ceramah ke luar hampir tiap malam.

Kini, secara dhohir beliau jauh melampaui Abahnya dalam hal materi. Istri beliau empat dan putra puterinya berjumlah delapan belas. Dari usia 30an tahun sampai 5 bulanan ada. Jangan dikalkulasi berapa nafkah dan hartanya.

Kalau mau sowan harus sabar karena beliau terkenal sangat sulit disowani. Tamu tamu yang hendak minta doa harus menunggu berjam jam sampai ada yang setengah hari atau lebih. 
.
Dalam suatu ceramahnya beliau beralasan : "Kulo mpun pegel digudaki duwit, mulane ndelik nek onten tamu nyaratno (minta suwuk). Nyatane pun ndelik arang arang nemui tamu gih tetep duite iso mlebu dititip titipno" (Saya sudah lelah dikejar kejar uang makanya bersembunyi kalau ada tamu minta suwuk jarang saya temui, nyatanya uangnya masih bisa masuk juga ke saya, dititip titipkan)

Nasehat eMbah Yai ini, selaras juga dengan firman Allah dalam sebuah hadits Qudsi : 

قال الله تعالى : يا دنيا احرمي الحريص عليك وابتغي الزاهد 
(المواعظ في الاحاديث القدسية للغزالي)

Terjemah bebasnya :
Allah berfirman : "Wahai dunia, halangilah orang yg rakus kepadamu, dan carilah orang yang zuhud darimu"


.

PALING DIMINATI

Back To Top