Bismillahirrohmaanirrohiim

Mondok itu jangan lama-lama Eman waktunya

oleh Kang Dani Jombang 

Mondok itu jangan lama2 Eman waktunya. Jangan seperti yang umum dikatakan "mondok harus lama, kalau Ndak lama bukan mondok itu" kalau mondoknya lama Brati Ndak serius mondoknya atau Ndak bisa memanfaatkan waktu belajarnya, tarjet 5 tahun biasanya itu sudah bisa insyaallah untuk baca kitabnya (mestinya), dari ilmu alat Al jurumiyah sampai alfiyah. fiqihnya dari sulam safinah sampai muin, mengapa harus bisa baca kitab? karena kunci terbukanya ilmu agama bisa baca dan memahami kitab2. Jadi manfaatkan waktu 5 tahun itu jangan hanya mengikuti Diniyah saja sambil manfaatkan digunakan untuk sorogan (baca kitab face to face dengan guru yang kompeten)

Kalau di rasa sudah bisa baca kitab meski tidak 100% maksimal bisa, sudah Gpp bisa pindah, waktunya digunakan untuk kuliah atau mondok dengan kuliah silahkan GPP, nanti baca kitabnya bisa dikembangkan sendiri dengan terus baca kitab atau sorogan atau bahsul Masail atau syawir, terserah yang penting jangan tinggalkan ngaji.

Adapun Kalau ada siahul kalam atau kosa kata yang di isykali bisa ditanyakan ke guru dekatnya yang kompeten dalam bidangnya.

Waktunya kalau bisa jangan habiskan dipondok, tapi buatlah kuliah dengan cari beasiswa dari jalur hafalan Al Qur'an atau qiroatul kitab atau jalur tes yang lain atau reguler terserah.

Mengapa sebab di anjurkan kuliah? karena kepemerintahan baik dari kedinasan, jaksa hukum, kepala daerah, Mentri dan kabinet² negara yang lain itu butuh yang namanya ijazah sarjana untuk bisa masuk dan menjabat kesana. 
Mengapa anak pondok harus masuk ke sana? Karena yang tau hukum, aturan, dan cara memimpin dengan apik nan benar ya mereka para alumni² pondok pesantren yang bisa kitab, tau hukum tau syariat tau tasywis, tanpa ijazah sarjana sulit untuk bisa menjabat dan masuk ke sana.
Jadi jangan vakum dari dunia perkuliahan juga kepemerintahan, dari bangsa ini.

Jika ada apa apa seperti tasywis, madhorot dan tidak ada tegaknya keadilan dan Amar Makruf nahi mungkar pada bangsa dan rakyat ini di daerah2 mereka, maka orang orang alim tidak bisa apa-apa hanya sekedar fatwa tanpa SK (penguat). Dan faktor umum hal ini yakni karena di pimpin oleh orang yang tidak tau syariat, tidak tau fiqih. Akhirnya kalau sudah demikian orang-orang alim fatwa masih kalah dengan ketentuan pemerintah setempat. 

Maka dari itu santri jangan hanya bercita cita megajar menyampaikan Al Qur'an dan Sunnah saja, tapi juga bercita-cita menerapkannya ke pemerintahan, masuk ke pemerintahan. Agar agama dan rakyat ini selamat dari madzorot, kedzoliman dan kejahiliyahan.

Tidak apa-apa tholabul ilm untuk tujuan menjabat atau memimpin dengan catatan untuk Amar Makruf nahi mungkar, menjaga keadilan kemaslahatan dalam memimpinnya.


.

PALING DIMINATI

Back To Top