Bismillahirrohmaanirrohiim

Uang haram dan hilangnya keberkahan dalam keluarga

oleh Fauzan Inzaghi 

Masalah keluarga adalah hal normal terjadi dalam kehidupan manusia, bahkan jika berujung sampai perpisahan. Yang tidak normal adalah jika angkanya itu sangat tinggi, bahkan jika angka itu sampai 1 persen aja sebenarnya sudah sangat tinggi, apalagi jika sampai 10 persen, itu gila, setiap 10 keluarga ada 1 yang hancur, apa ga darurat keadaannya?. Lebih gila ada sebagian negara yang angkanya 50 persen lebih, menyedihkan. Tentu ada suatu sistem atau sunnatullah yang rusak disini

Nah, saat melihat tingginya angka pecahnya rumah tangga meningkat disuatu tempat, maka pastikanlah bahwa uang haram seperti riba, judi, penipuan, suap, korupsi, pencurian, merampas warisan, gratifikasi, pungli, penjualan barang haram, dll, juga menyebar didaerah itu. Sudah sunnatullah kalau harta haram membuat kehidupan berkeluarga tidak berkah. Keluarga yang tidak ada keberkahan didalamnya akan selalu rawan dirudung masalah, dan tentu saja berpeluang besar untuk berujung pada perpecahan

Salah seorang salaf saleh berkata "jika saya melihat pasanganku, anakku, bahkan kendaraan/tungganganku bermasalah, maka aku langsung mengecek hartaku, jangan-jangan ada hal syubhat yang masuk kedalamnya". Lah itu syubhat, bagaimana kalau hartanya jelas-jelas haram. Jadi jangan aneh jika angka perceraian, kdrt, perselingkuhan, dan masalah keluarga lain meningkat pesat disekitar kita, jangan-jangan sumber nafkah keluarga ya memang bermasalah.

Mungkin krisis keluarga yang terjadi dalam 50 tahun terakhir ini ga pernah terjadi dalam sejarah umat manusia, bayangkan data dibawah, ada 50 persen lebih anak tidak dibesarkan dengan keluarga tidak utuh, itu belum dihitung anak yang lahir dari pasangan yang pisah sebelum nikah. Sistem keluarganya beneran rusak. Mungkin didunia islam tidak separah itu, tapi dunia islam sekalipun menuju ke arah sana, dengan sedikit demi sedikit mengikuti sistem mwreka

Paling tidak sejauh bacaan saya, saya tidak menemukan kehancuran keluarga dalam dunia islam separah yang terjadi sekarang, mungkin bisa dikatakan umat Islam tidak pernah melewati masa dimasa dimana harta haram menyebar didunia islam lebih parah dari sekarang. Menyedihkan memang, tapi masalahnya kita sendiri yang "menyukai' dan berlomba mendapatkan harta tersebut, dan lebih parah dari itu, kita menormalisasinya

Dan pangkal seorang tidak peduli dengan sumber harta yang didapatkannya itu karena cinta dunia secara berlebih, selama keinginan duniawi terpenuhi maka semuanya disikat. Yang paling parah dari semua, kalau kita sampai mencari pembenaran untuk itu. Apakah kita tidak sadar, pembenaran itu secara tidak langsung akan mencabut keberkahan dari keluarga kita? Jadi secara tidak sadar menghancurkan keluarga kita

Maka dari itu obat yang akan menyembuhkan penyakit ini sampai ke akarnya adalah mengurangi kecintaan pada dunia, dan menyadari bahwa kehidupan dunia ini sementara, tempat mencari bekal akhirat kita, bukan tujuan utama, dengan begitu, sedikit banyak akan mencegah kita dari menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta.

Inilah yang harus ditekankan oleh pengajar agama dalam berdakwah. Bukan membawa umat pada keributan furu', sampai kita melupakan prioritas utama, untuk mengajar mereka inti dari agama. Kitab Ihya Ulumuddin datang untuk mengingatkan kita hal-hal seperti ini. Dia datang untuk menghidupkan kembali inti dari ilmu agama yang sudah mulai mati dikehidupan seorang muslim, dan terbukti sukses menjalankan misinya. Semoga allah memberikan kita rasa cukup dengan yang halal, agar kita tidak menginginkan lagi sesuatu yang haramkan... 


.

PALING DIMINATI

Back To Top