Oleh Ade Rizal Kuncoro
Perlu diketahui bahwa Sayyiduna Abu Hurairah ra, adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist, total dari semua riwayatnya adalah 5374 hadist dengan banyak cabang jalur sanad. Adapun tujuh Sahabat Rasulullah ﷺ yang meriwayatkan hadist diatas seribu adalah :
1. Sayyiduna Abu Hurairah 5374 Hadist.
2. Sayyiduna Abdullah bin Umar 2630 Hadist.
3. Sayyiduna Anas bin Malik 2286 Hadist.
4. Sayyidah Aisyah Ummul Mukminin 2210 Hadist.
5. Sayyiduna Abdullah bin Abbas 1660 Hadist
6. Sayyiduna Jabir bin Abdillah 1540 Hadist.
7. Sayyiduna Abu Said al Khudri 1170 Hadist.
Syubhat-syubhat berdatangan setiap zaman kepada Sayyiduna Abu Hurairah ra, diantaranya kenapa beliau yang paling banyak meriwayatkan hadist ? bukankah Khulafaurrasyidin lebih sering dan lama bersama Nabi Muhammad ﷺ? kenapa bukan beliau-beliau yang meriwayatkan banyak hadist ? dst.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita harus mengetahui latar belakang historis dari setiap sahabat mulia Rasulullah ﷺ. Diantara sebab-sebab Sayyiduna Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadist Rasulullah ﷺ :
1. Doa Rasulullah ﷺ untuk Sayyiduna Abu Hurairah.
Dikisahkan dalam suatu riwayat yang diriwayatkan oleh al Imam an Nasa'i dalam Sunan al Kubra bahwa suatu ketika Sayyiduna Abu Hurairah bersama Sayyiduna Zaid bin Tsabit dan satu sahabat lainnya sedang berzikir di masjid, kemudian datanglah Rasulullah ﷺ lalu duduk bersama mereka. Beliau berkata : "lanjutkanlah apa yang telah kalian lakukan".
Sayyiduna Zaid berkata : "Lalu aku dan seorang sahabat pun berdoa sebelum Abu Hurairah, dan Rasulullah ﷺ mengamini apa yang kami panjatkan".
Kemudian datanglah giliran Abu Hurairah, lalu berdoa : " Ya Allah aku meminta kepadaMu apa yang telah diminta oleh dua sahabat ini dan karuniailah aku ilmu yang tidak mudah lupa".
Rasululah ﷺ pun mengamini doa Abu Hurairoh .
Mendengar doa itu kami berkata kepada Rasulullah ﷺ :"Wahai Rasulullah ﷺ kami juga meminta ilmu yang tidak mudah lupa..".
Rasulullah ﷺ menjawab : "Abu Hurairah telah mendahului kalian."
Doa Rasulullah ﷺ pasti diijabahi oleh Allah swt, maka berkat doa tersebut Sayyiduna Abu Hurairah menjadi sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist.
2. Kisah Surban Abu Hurairah ra.
Diriwayatkan oleh al Imam al Bukhari dari Sahabat Abu Hurairah, beliau berkata : "Wahai Rasulullah ﷺ Aku banyak mendengar hadist darimu akan tetapi aku mudah lupa".
Kemudian Rasulullah menjawab : "Bentangkanlah surbanmu".
Aku pun membentangkannya. Setelah itu Rasulullah ﷺ menengadahkan kedua tangannya, lalu menyuruhku untuk mendekap surban itu, akupun mendekapnya. setelah kejadian itu aku tidak pernah melupakan apapun".
3. Mulazamah kepada baginda Rasulullah ﷺ.
Sayyiduna Abu Hurairah banyak menetap di masjid Nabawi bersama para sahabat ahlu suffah, berkhidmah kepada mereka, memenuhi segala urusan mereka, banyak mendengarkan hadist Rasulullah ﷺ (dari Rasulullah ﷺ ataupun sesama sahabat) dan tidak disibukkan dengan urusan perdagangan, kepemerintahan dan kesibukan lainnya. Beliau mencukupkan diri dengan bekal yang ada bersama para sahabat ahlussuffah.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari sahabat Ibn Umar ra, beliau berkata kepada Sahabat Abu Hurairah:
" Diantara kami (para sahabat) kamulah yang paling banyak bermulazamah kepada Rasulullah ﷺ dan paling banyak meghafal hadist Rasulullah ﷺ."
4. Takut Menyembunyikan Ilmu.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sohihnya dari sahabat Abu Hurairah ra, beliau berkata : "Kalau bukan karena dua ayat al qur'an yang Allah turunkan niscaya aku tidak akan menyampaikan hadist apapun selamanya". Adapun dua ayat yang dimaksud adalah:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُوْلَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ (159) إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (160).
5. Besarnya Cinta Sayyiduna Abu Hurairah kepada hadist Nabi ﷺ.
Dalam sebuah hadist sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan :
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻗِﻴﻞَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﻌَﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺸَﻔَﺎﻋَﺘِﻚَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﻘَﺪْ ﻇَﻨَﻨْﺖُ ﻳَﺎ ﺃَﺑَﺎ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻨِﻲ ﻋَﻦْ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﺃَﺣَﺪٌ ﺃَﻭَّﻝُ ﻣِﻨْﻚَ ﻟِﻤَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻣِﻦْ ﺣِﺮْﺻِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ، ﺃَﺳْﻌَﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑِﺸَﻔَﺎﻋَﺘِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺧَﺎﻟِﺼًﺎ ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﺃَﻭْ ﻧَﻔْﺴِﻪِ.
Hadist ini menunjukkan betapa besar cintanya Sayyiduna Abu Hurairah kepada Hadist Rasulullah ﷺ hingga Rasulullah berkata untuknya :
"Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa besar perhatianmu terhadap hadits."
6. Majlis Hadist Abu Hurairah di Masjid Nabawi.
Sayyiduna Abu Hurairah mengampu majlis hadist di Masjid Nabawi untuk para pendatang dari seluruh penjuru. Beliau juga tidak meninggalkan Kota Madinah kecuali hanya sebentar. Karena majlis inilah hadist-hadist yang beliau sampaikan menyebar hingga delapan ratus lebih para ahli ilmu yang meriwayatkan hadistnya, kemudian hadist itu disebarkan kepada generasi selanjutnya terus menerus hingga tersebar luas.
Faktor-faktor yang mendukung penyebaran Hadist-Hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah :
1. Sayyiduna Abu Hurairah lama menetap di Madinah.
2. Keberlangsungan majlis hadist yang beliau ampu di Masjid Nabawi.
3. Banyaknya tokoh yang meriwayatkan dan menyebarkan hadistnya.
4. Panjangnya umurnya setelah wafat nabi ﷺ, (beliau wafat tahun 58 H.)
Sebab-sebab diatas mempunyai peran yang sangat penting dalam penyebaran hadist-hadist dari Sayyiduna Abu Hurairah ra.
7. Kecintaan orang mukmin kepada Abu Hurairah ra.
Dalam sebuah hadist di sohih muslim, Sayyiduna Abu Hurairah pernah meminta kepada Rasulullah ﷺ agar Allah membuat orang mukmin mencintainya dan ibunya, juga agar Allah membuatnya dan ibunya mencintai orang mukmin. Lalu Rasulullah ﷺ pun mendoakannya :
(اللهم حبب عبيدك هذا - يعني أبا هريرة وأمه - إلى عبادك المؤمنين، وحبّب إليهم المؤمنين)
Abu Hurairah bercerita bahwa semenjak saat Rasulullah ﷺ mendoakannya itu tidak ada seorang mukmin pun yang mendengar tentangnya dan juga melihatnya kecuali ia mencintainya.
Untuk selengkapnya bisa merujuk ke kitab ( دفع الشبهات عن سنة سيد السادات ﷺ)
Karya guru mulia al Allamah al Muhaddits Syaikh Sa'ad Jawisy rahimahullah. Buku ini sangatlah penting untuk menghadapi syubhat-syubhat hadist yang berdatangan seiring bergantinya waktu. Di dalamnya membahas sekitar 78 masalah-masalah yang sering dituduhkan kepada hadist Rasulullah ﷺ.
Sepuluh tahun lamanya beliau menulis buku ini hingga beliau wafat, buku ini adalah buku ketiga yang diterbitkan setelah beliau wafat. Mari kita hadiahkan al fatihah untuk guru kita tercinta Maulana as Sayyid Syaikh Prof. Dr. Saad Saad Rizq Jawisy as Syafi'i al Husaini, juga agung terimakasih untuk putra mahkota serta penerus beliau Maulana Syaikh Dr. Ahmad Saad Jawisy, yang terus melestarikan ilmu serta peninggalan ayah beliau hingga saat ini.