Ya Allooh...
Tak terasa, Gus Lik sudah cukup lama wafat meninggalkan kita. Dan malam ini adalah malam acara 100 hari kewafatan beliau. Karena itu, kawulo ingin kembali memposting tulisan terkait sebagian dari keistimewaan-keistimewaan beliau, yang dulu sempat kawulo tulis di hari kewafatan beliau. Dengan beberapa penambahan dan perubahan.
Ya Allooh...
Semoga kita yang ditinggalkannya, dengan rohmat dan kasih sayangnya Alloh Ta'ala bisa meneladani akhlak-akhlak beliau, walaupun semisal hanya mampu 10% nya, atau 5% nya saja dari beliau, itu sudah luar biasa.
Sebelumnya, kepada beliau, Al-Fatihah..........
--------
Berikut sebagian kecil keistimewaan-keistimewaan dari Panjenenganipun Gus Lik yang kawulo ketahui. Walaupun bagi mereka yang dekat dengan beliau, tentu memiliki lebih banyak kenangan-kenangan indah terkait beliau.
1. Sosok Ulama' yang Dicintai oleh Umat.
Beliau adalah ulama' yang begitu dicintai oleh masyarakat Kediri dan sekitarnya. Pengajian yang beliau empu setiap malam Rabu di Jamsaren Kediri, senantiasa di hadiri oleh lebih dari 10 ribu orang. Pun pula, pengajian keliling yang beliau bimbing, senantiasa dihadiri oleh ribuan masyarakat. Bahkan sekalipun tempatnya itu jauh, semisal berada di Kabupaten Trenggalek, maka para pecinta beliau dengan senang hati dan semangat untuk ikut ke Trenggalek dengan membawa rombongan armada bus.
Masya Allooh...
Kyai Zamzami Lirboyo nate dawuh bileh kenapa kok Gus Lik begitu dicintai oleh banyak masyarakat? Hal ini adalah salah satunya disebabkan oleh sebab ketulusan dan keikhlasan beliau yang tinggi.
Masya Allooh...
2. Sedikit Makan.
Salah satu keistimewaan beliau adalah beliau itu kalau dahar/makan itu sedikit sekali. Kira-kira cuma sepertiga dari umumnya orang. Demikian keterangan yang pernah disampaikan oleh sepupu beliau, yaitu Panjenenganipun Romo Kyai Ahmad Soleh Abdul Jalil Bandar Kidul.
SubhanAllooh...
3. Sangat Mencintai Gurunya.
Salah satu keistimewaan beliau, dan mungkin ini salah satu kunci akan keberkahan ilmu beliau adalah Gus Lik itu sangat mencintai gurunya, yaitu Kyai Marzuqi Dahlan Lirboyo. Seorang Ulama' besar ahli tasawuf dari Pondok Pesantren Lirboyo.
Pernah suatu ketika Gus Lik muda ingin datang ke Lirboyo. Ketika ditanya untuk apa? Beliau menjawab bahwa beliau hanya ingin mengetahui bagaimana cara berjalannya Kyai Marzuqi.
Masya Allooh...
Tentu ini tidak mungkin timbul kecuali karena kecintaan beliau yang mendalam kepada gurunya, Kyai Marzuqi. Hingga karena kecintaanya, bukan hanya ilmunya yang ingin beliau tiru, bahkan aspek yang sangat sederhana pun beliau juga ingin menirunya.
Masya Allooh...
4. Dekat dengan Faqir Miskin.
Salah satu akhlak beliau yang begitu menonjol adalah sekalipun beliau Ulama' besar, namun beliau tetap dekat dengan orang-orang kecil, dekat dengan faqir miskin, dekat dengan orang-orang pingiran. Beliau tidak menjaga jarak dengan mereka.
Dikisahkan bahwa beliau itu biasa membaur dengan para tukang becak dan ngobrol-ngobrol dengan mereka.
Masya Allooh...
5. Memilih untuk Tidak Menikah.
Salah satu keistimewaan beliau adalah beliau memilih untuk tidak menikah, bahkan hingga beliau wafat.
Untuk orang seperti beliau, tentu sebenarnya begitu mudah mendapatkan calon istri, jama'ah beliau begitu banyak. Kalau mau, tentu beliau tinggal pilih.
Namun mungkin karena kecintaan beliau yang mendalam kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, sehingga sebab mahabah itu, beliau memilih untuk tidak menikah, agar lebih tenang dan senantiasa bisa dekat dengan Dzat yang dicintainya, yaitu Alloh Azza wa Jalla.
6. Tidak Senang dengan Uang.
Keistimewaan beliau lainnya yang luar biasa adalah beliau sosok yang tidak senang uang, beliau sosok yang zuhud.
Dikisahkan bahwa pernah ada seseorang yang masuk kamar pribadi beliau. Ternyata di dalam kamar ia menemukan banyak amplop-amplop yang tak terurus. Setelah dibuka, ternyata isinya adalah uang.
Hal ini menunjukkan bahwa beliau tidak memperdulikan harta dunia, beliau menganggap remeh uang. Sekalipun begitu, beliau tetap menerima amplop-amplop itu untuk menjaga perasaan dan membahagiakan kepada mereka yang menghaturkannya.
Masya Allooh...
7. Tidak Berkenan Menerima Hadiah Mobil Mewah.
Dulu, dihari wafatnya beliau, kawulo ngobrol dengan beberapa teman. Salah seorang diantara mereka mengisahkan bahwa Gus Lik itu pernah akan dihadiahi oleh seseorang yang kaya raya dengan mobil yang mewah. Entah, mereknya apa, saya tidak ingat. Namun, ternyata Gus Lik menolak hadiah tersebut.
Masya Allooh... Masya Allooh...
*****
Ya Allooh...
Demikian sebagian kecil dari keistimewaan-keistimewaan beliau.
Panjenenganipun Romo Kyai Ahmad Soleh Abdul Jalil pernah dawuh kurang lebih bahwa: "Kita tidak mungkin bisa seperti Gus Lik, bisa meniru sedikit saja dari kebaikan-kebaikan beliau, itu sudah luar biasa."
Masya Allooh...
WAlloohu a'lam bissowab.
#Santri_Lirboyo