--
DOA-DOA SEBELUM WUDHU
Disunahkan sebelum wudhu membaca :
~ BISMILLAAHIRROHMAANIRROHII M
(Dengan Asma Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang)
~ ALHAMDULILLAAHI 'ALAL ISLAAMI WA NI'MATIHI
(Segala puji bagi allah atas kurnia islam dan nikmatNya)
~ ALHAMDULILLAAHIL LADZII JA'ALAL MAA-A THOHUURON
(Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mensucikan)
Imam Ghozali menambahkan ROBBI A'UUDZUBIKA MIN HAMAZAATIS SYAYAATHIINI WA A'UUDZUBIKA ROBBI AN YAHDHURUUN (Ya Tuhanku, Aku berlindung kepadaMu dari godaan syaitan dan aku berlindung kepadaMu dari ia mendatangiku)
~ Sebelum yang diatas tadi di sunahkan membaca TA'AWWUDZ terlebih dahulu.
HASYIYAH BUJAIROMI I/75
FAEDAH
Disunahkan bagi orang yang hendak wudhu membaca Ta'awwudz sebelum Basmalah kemudian membaca ALHAMDULILLAAHIL LADZII JA'ALAL MAA-A THOHUURON WAL ISLAAMA NUURON ALHAMDULILLAAHI 'ALAL ISLAAMI WA NI'MATIHI ROBBI A'UUDZUBIKA MIN HAMAZAATIS SYAYAATHIINI WA A'UUDZUBIKA ROBBI AN YAHDHURUUN kemudian membaca SYAHADAT.
Dan sebagian TIPS yang bisa berguna buat orang yang was-was :
~ Letakkan tangan kanan pada dada seraya berdoa "SUBHAANAL MALIKIL KHOLLAAQIL AF'AAL" (maha suci Allah Yang Menguasai, Sang Pencipta dan Pembuat) 7X
Bughyah alMustarsyidiin I/46
======================
Termasuk sebagian dari KESUNAHAN WUDHU adalah berdoa ketika membasuh anggauta wudhu (meskipun Imam Nawawy dalam Matan Kitab Minhaj tidak menyatakan ini bagian kesunahan wudhu karena tidak ada dalilnya sedang menurut Imam Romly “Masalah ini juga masuk kesunahan, memang tidak ada dalil haditsnya yang shahih yang ada dalil hadits yang dho’if sedang memakai hadits dho’if dalam masalah Fadhooil al-A’maal (keutamaan-keutamaan ibadah) selagi haditsnya tidak terlalu dho’if tidak masalah)
DOA-DOA TERSEBUT ADALAH :
1. Ketika membasuh muka membaca :
"Allaahumma bayyidh wajhi yauma tabyadhdhu wujuuh taswaddu wujuuh.";
"Ya Allah, jadikanlah wajahku putih berseri pada pada hari wajah-wajah menjadi putih berseri dan pada hari wajah-wajah menjadi gelap gulita
2. Ketika membasuh tangan kanan membaca :
"Allaahumma a'thinii kitaabi bi yamiini wa haasibni hisaaban yasiiraa.";
"Ya Allah, berikanlah kitab amalku melalui tangan kananku dan mudahkanlah proses penghitungan amalku kelak."
3. Ketika membasuh tangan kiri membaca :
"Allaahumma laa tu'thinii kitaabi bi syimaalii wa laa min waroo-i zhohrii";
"Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitab amalku melalui tangan kiriku, dan janganlah dari arah belakang."
4. Ketika mengusap kepala membaca:
"Allaahuma harrim sya’rii wa basyarii ‘alan naar.";
yang bermakna:
"Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari api neraka ."
5. Ketika membasuh kaki membaca:
"Allaahumma tsabbitni qodamii 'alash shiroothi yauma tazillu fiihil aqdam";
"Ya Allah, teguhkanlah kakiku saat melangkah di titian pada hari tergelincirnya kaki-kaki”
6.Ketika mengusap kedua telinga membaca
“Allaahumma ij’alnii minal ladziina yastami’uunal qoula fa yattabi’uuna ahsanah”
“Ya Allah, jadikan aku termasuk golongan orang-orang yang dapat mendengarkan alQuran dan mengikuti kebaikannya”
Imam Romli menambahkan sebelum semua diatas
7.Ketika membasuh kedua telapak tangan membaca :
“Allaahumma ihfazh badanii min ma’aashika kulliha”
“Ya Allah, jagalah tubuhku dari semua perbuatan maksiat”
8.Ketika menghirup air kehidung membaca :
“Allaahumma arihnii roo-ihatal jannah”
“Ya Allah, hirupkan untukku aroma-aroma surga
************************** ******
Hasyiyah Bujairomi ‘alaa al-Khotiib II/85-86
Berdasarkan dalil hadits dho’if sunah di amalkan menurut pendapat Imam Romli, sedang menurut boleh-boleh saja tapi tidak sunah
قوله ( وأكملها بسم الله الرحمن الرحيم ) ثم الحمد لله على الإسلام ونعمته الحمد لله الذي جعل الماء طهورا زاد الغزالي رب أعوذ بك من همزات الشياطين وأعوذ بك رب أن يحضرون ويسن التعوذ قبلها شرح م ر
Disunahkan sebelum wudhu membaca :
~ BISMILLAAHIRROHMAANIRROHII
(Dengan Asma Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang)
~ ALHAMDULILLAAHI 'ALAL ISLAAMI WA NI'MATIHI
(Segala puji bagi allah atas kurnia islam dan nikmatNya)
~ ALHAMDULILLAAHIL LADZII JA'ALAL MAA-A THOHUURON
(Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mensucikan)
Imam Ghozali menambahkan ROBBI A'UUDZUBIKA MIN HAMAZAATIS SYAYAATHIINI WA A'UUDZUBIKA ROBBI AN YAHDHURUUN (Ya Tuhanku, Aku berlindung kepadaMu dari godaan syaitan dan aku berlindung kepadaMu dari ia mendatangiku)
~ Sebelum yang diatas tadi di sunahkan membaca TA'AWWUDZ terlebih dahulu.
HASYIYAH BUJAIROMI I/75
فائدة : يسن للمتوضىء أن يتعوذ قبل التسمية ثم بعدهما : الحمد لله الذي جعل الماء طهوراً والإسلام نوراً ، الحمد لله على الإسلام ونعمته ، رب أعوذ بك من همزات الشياطين ، وأعوذ بك رب أن يحضرون ، ثم يتشهد ، ومما ينفع للوسوسة في أي أمر كان أن يضع يمناه على صدره ويقول : سبحان الملك الخلاق الفعال سبعاً {إن يشأ يذهبكم ويأت بخلق ـ إلى ـ عزيز} اهـ
FAEDAH
Disunahkan bagi orang yang hendak wudhu membaca Ta'awwudz sebelum Basmalah kemudian membaca ALHAMDULILLAAHIL LADZII JA'ALAL MAA-A THOHUURON WAL ISLAAMA NUURON ALHAMDULILLAAHI 'ALAL ISLAAMI WA NI'MATIHI ROBBI A'UUDZUBIKA MIN HAMAZAATIS SYAYAATHIINI WA A'UUDZUBIKA ROBBI AN YAHDHURUUN kemudian membaca SYAHADAT.
Dan sebagian TIPS yang bisa berguna buat orang yang was-was :
~ Letakkan tangan kanan pada dada seraya berdoa "SUBHAANAL MALIKIL KHOLLAAQIL AF'AAL" (maha suci Allah Yang Menguasai, Sang Pencipta dan Pembuat) 7X
Bughyah alMustarsyidiin I/46
======================
وَمِنْهَا أَيْضًا دُعَاءُ الْأَعْضَاءِ ، وَإِنْ قَالَ النَّوَوِيُّ فِي مَتْنِ الْمِنْهَاجِ : وَحَذَفْت دُعَاءَ الْأَعْضَاءِ ؛ لِأَنَّهُ لَا أَصْلَ لَهُ .
قَالَ م ر فِي شَرْحِهِ : أَيْ لَا أَصْلَ لَهُ فِي الْأَحَادِيثِ الصَّحِيحَةِ ، بَلْ وَرَدَ مِنْ طُرُقٍ ضَعِيفَةٍ ، وَهِيَ يُعْمَلُ بِهَا فِي مِثْلِهِ أَيْ فَيُسْتَحَبُّ عِنْدَهُ ؛ لِأَنَّهُ مَنْعُ شِدَّةِ ضَعْفِ أَحَادِيثِهِ وَهِيَ أَنْ يَقُولَ عِنْدَ غَسْلِ الْوَجْهِ : { اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِي يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ } .
وَعِنْدَ غَسْلِ الْيَدِ الْيُمْنَى : { اللَّهُمَّ أَعْطِنِي كِتَابِي بِيَمِينِي وَحَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا } .
وَعِنْدَ غَسْلِ الْيُسْرَى : { اللَّهُمَّ لَا تُعْطِنِي كِتَابِي بِشِمَالِي وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي } .
وَعِنْدَ مَسْحِ الرَّأْسِ : { اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِي وَبَشَرِي عَلَى النَّارِ } .
وَعِنْدَ غَسْلِ الرِّجْلَيْنِ : { اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيهِ الْأَقْدَامُ } .
وَعِنْدَ مَسْحِ الْأُذُنَيْنِ : { اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ } .
زَادَ م ر قَبْلَ مَا ذُكِرَ أَنْ يَقُولَ عِنْدَ غَسْلِ كَفَّيْهِ : { اللَّهُمَّ احْفَظْ بَدَنِي مِنْ مَعَاصِيكَ كُلِّهَا } .
وَعِنْدَ الْمَضْمَضَةِ : { اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِك وَشُكْرِك } .
وَعِنْدَ الِاسْتِنْشَاقِ : { اللَّهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الْجَنَّةِ } .
قَالَ م ر فِي شَرْحِهِ : أَيْ لَا أَصْلَ لَهُ فِي الْأَحَادِيثِ الصَّحِيحَةِ ، بَلْ وَرَدَ مِنْ طُرُقٍ ضَعِيفَةٍ ، وَهِيَ يُعْمَلُ بِهَا فِي مِثْلِهِ أَيْ فَيُسْتَحَبُّ عِنْدَهُ ؛ لِأَنَّهُ مَنْعُ شِدَّةِ ضَعْفِ أَحَادِيثِهِ وَهِيَ أَنْ يَقُولَ عِنْدَ غَسْلِ الْوَجْهِ : { اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِي يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ } .
وَعِنْدَ غَسْلِ الْيَدِ الْيُمْنَى : { اللَّهُمَّ أَعْطِنِي كِتَابِي بِيَمِينِي وَحَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا } .
وَعِنْدَ غَسْلِ الْيُسْرَى : { اللَّهُمَّ لَا تُعْطِنِي كِتَابِي بِشِمَالِي وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي } .
وَعِنْدَ مَسْحِ الرَّأْسِ : { اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِي وَبَشَرِي عَلَى النَّارِ } .
وَعِنْدَ غَسْلِ الرِّجْلَيْنِ : { اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِي عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيهِ الْأَقْدَامُ } .
وَعِنْدَ مَسْحِ الْأُذُنَيْنِ : { اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ } .
زَادَ م ر قَبْلَ مَا ذُكِرَ أَنْ يَقُولَ عِنْدَ غَسْلِ كَفَّيْهِ : { اللَّهُمَّ احْفَظْ بَدَنِي مِنْ مَعَاصِيكَ كُلِّهَا } .
وَعِنْدَ الْمَضْمَضَةِ : { اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِك وَشُكْرِك } .
وَعِنْدَ الِاسْتِنْشَاقِ : { اللَّهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الْجَنَّةِ } .
Termasuk sebagian dari KESUNAHAN WUDHU adalah berdoa ketika membasuh anggauta wudhu (meskipun Imam Nawawy dalam Matan Kitab Minhaj tidak menyatakan ini bagian kesunahan wudhu karena tidak ada dalilnya sedang menurut Imam Romly “Masalah ini juga masuk kesunahan, memang tidak ada dalil haditsnya yang shahih yang ada dalil hadits yang dho’if sedang memakai hadits dho’if dalam masalah Fadhooil al-A’maal (keutamaan-keutamaan ibadah) selagi haditsnya tidak terlalu dho’if tidak masalah)
DOA-DOA TERSEBUT ADALAH :
1. Ketika membasuh muka membaca :
"Allaahumma bayyidh wajhi yauma tabyadhdhu wujuuh taswaddu wujuuh.";
"Ya Allah, jadikanlah wajahku putih berseri pada pada hari wajah-wajah menjadi putih berseri dan pada hari wajah-wajah menjadi gelap gulita
2. Ketika membasuh tangan kanan membaca :
"Allaahumma a'thinii kitaabi bi yamiini wa haasibni hisaaban yasiiraa.";
"Ya Allah, berikanlah kitab amalku melalui tangan kananku dan mudahkanlah proses penghitungan amalku kelak."
3. Ketika membasuh tangan kiri membaca :
"Allaahumma laa tu'thinii kitaabi bi syimaalii wa laa min waroo-i zhohrii";
"Ya Allah, janganlah Engkau berikan kitab amalku melalui tangan kiriku, dan janganlah dari arah belakang."
4. Ketika mengusap kepala membaca:
"Allaahuma harrim sya’rii wa basyarii ‘alan naar.";
yang bermakna:
"Ya Allah, haramkanlah rambut dan kulitku dari api neraka ."
5. Ketika membasuh kaki membaca:
"Allaahumma tsabbitni qodamii 'alash shiroothi yauma tazillu fiihil aqdam";
"Ya Allah, teguhkanlah kakiku saat melangkah di titian pada hari tergelincirnya kaki-kaki”
6.Ketika mengusap kedua telinga membaca
“Allaahumma ij’alnii minal ladziina yastami’uunal qoula fa yattabi’uuna ahsanah”
“Ya Allah, jadikan aku termasuk golongan orang-orang yang dapat mendengarkan alQuran dan mengikuti kebaikannya”
Imam Romli menambahkan sebelum semua diatas
7.Ketika membasuh kedua telapak tangan membaca :
“Allaahumma ihfazh badanii min ma’aashika kulliha”
“Ya Allah, jagalah tubuhku dari semua perbuatan maksiat”
8.Ketika menghirup air kehidung membaca :
“Allaahumma arihnii roo-ihatal jannah”
“Ya Allah, hirupkan untukku aroma-aroma surga
**************************
Hasyiyah Bujairomi ‘alaa al-Khotiib II/85-86
Berdasarkan dalil hadits dho’if sunah di amalkan menurut pendapat Imam Romli, sedang menurut boleh-boleh saja tapi tidak sunah