Oleh: Jum'an
Banyak orang mengatakan, sistim
keamanan di Saudi Arabia itu keras, kaku dan tertutup. Diskriminasi
hukum dan sosial, penangkapan serta penahanan sewenang-wenang . Kasus yang sedang ramai dibicarakan adalah
penangkapan Fahad Al-Saeed, yang sudah 9 tahun ditahan tanpa diadili.
Berikut ini sebagian isi surat ibunda Fahad yang sangat emosional unuk
menuntut keadilan membela anaknya. Surat kepada "Paduka Yang Mulia"
(Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz, Menteri Dalam Negeri- adik Raja) ini
beredar luas dalam media Dunia Arab.
Paduka Yang Mulia,
.......Setelah penangkapan Fahad, banyak hal telah berubah dalam diri
saya, begitu kata orang, suara saya terdengar merintih dan serak, mata
saya menangis tanpa henti, wajahku ... dalam bekas lukanya; begitu dalam
hingga tak terjangkau oleh tangan yang ingin menolong, tetapi saya
mohon Yang Mulia, demi Allah dan demi seorang ibu tolong... ingatlah
kami. Saya kira YM tidak tahu anak saya Fahad, mungkin ia bukan
siapa-siapa, rakyat jelata, tak ada yang peduli, bahkan jika ia mati di
gang yang sepi, jika ia mati di dalam selnya dalam penjara YM, tidak
akan ada yang bersimpati atau mendengar tentang kisahnya! Polisi
menangkapnya bertahun-tahun yang lalu YM, mungkin sudah 9 tahun, saya
tidak ingat lagi.... Setelah sekian lama, apakah kasusnya akan hilang
begitu saja YM? Apakah YM sudah melupakannya? Apakah YM telah
menghukumnya mati? YM tidak mengadili dia, YM tidak menemukan
kesalahannya, dan YM tidak membebaskannya, sampai kapan ini akan berakhir? Sampai dia
tua dalam sel dan mati?
Fahad adalah anak laki-laki saya
satu-satunya, saya tidak punya cita-cita, atau ambisi lain, saya hanya
berhasrat untuk suatu hari merayakan pernikahannya, melihat cucu saya
bermain. Beberapa minggu sebelum penangkapannya kami sedang
mempersiapkan pertunangannya.
Tunangannya, YM, masih berpuasa dan tirakat sampai sekarang, apakah YM
tahu bahwa mereka berdua masih terus saling menunggu? Apakah YM tahu
siapa saya? Saya adalah ibunya, sorga dan lindungannya, YM punya seorang
ibu bukan? Apakah YM menyadari apa makna seorang ibu? Apakah YM tahu
apakah penindasan dan perampasan itu? YM belum pernah menjadi korban
ketidak-adilan selama hidup, YM tidak pernah merasakan kepahitannya, YM
tidak pernah tersentuh oleh apinya ... Saya tahu surat saya sangat
emosional, mungkin YM tidak kenal emosi di dunia YM, dunia yang keras,
kaku dan mematikan, tetapi hati saya tidak seperti itu hati saya adalah
hati seorang ibu, hati yang penuh perasaan. Saya akan mencoba
menjelaskan kepada YM "rasanya dirampas "... Rasanya sakit didada, air
mata yang mengering ditangan, rasanya mata ini berpaling dari segala
sesuatu, ... menangis, menangis, dan menangis lagi ...
Apakah
YM ingin saya berterus terang? Apakah pintu-pintu YM -seperti YM
katakan- memang terbuka? Saya akan jujur, saya -demi Allah- tidak
menyukai YM, dan saya tidak membayangkan bahwa saya akan pernah menyukai
YM suatu hari nanti, saya tidak akan munafik, saya tidak akan berbohong
kepada YM, dan saya tidak akan mengatakan apapun kecuali ini, saya
tahu,YM, bahwa YM tidak peduli, tidak kasihan pada perempuan enam puluh
tahun seperti saya, sudah dekat kuburnya, tidak ada yang peduli tentang
perasaan saya, saya tahu itu, tapi mungkin YM ingin tahu tentang apa
yang akan saya katakan, bahwa anak-anak saya, tidak....tidak hanya
anak-anak saya, tapi semua keluarga saya, tanpa kecuali, mereka simpati
dengan kami, mereka semua ... membenci sistem keamanan YM, sistem yang
seharusnya melindungi rakyat, mereka membenci teutama nama-nama
tertentu, dan kami mengharapkan kematian mereka. Saya tahu itu keinginan
yang ilegal, tapi saya bersumpah sejujurnya, dulu... kami sungguh
menyukai YM, kami tidak pernah membiarkan orang merintangi jalan YM,
kami memiliki rasa perlindungan dan kesetiaan yang tulus, perasaan yang
asli datang dari hati. Tetapi sekarang saya mulai percaya pada gunjingan
buruk tentang YM, saya mempercayainya dan meyakininya serta
menyebarkannya ...
YM, tolong tunjukkan tangan YM kepada
saya...! Kata mereka tangan YM lembut seperti sutra, saya tidak iri, dan
saya tidak ingin YM mengalami nasib buruk, tapi saya ingin bercerita
tentang nasib saya sendiri, tangan saya sendiri! Tangan saya -YM-,
kusut, saya sumpah ia sudah mati; kehilangan vitalitasnya sepanjang
hari... Saya masuk ke kamar anak saya Fahad, Fahadku tersayang, saya
meraba tempat tidurnya, jejak-jejak kakinya, bayangannya, aromanya,
siapa tahu dia sudah kembali, setiap malam saya berjanji dia pasti
kembali, saya mengawasi bayangannya, tangan saya telah renta dan
menghitam dari patah hati ...Saya tidak menangis sendiri YM; tiap malam
... sajadah dan mukena hitam saya menangis bersama, mereka berdoa dengan
saya untuk menemukan keadilan dari mereka yang menzalimi kami... Mata
saya, YM, saya rasakan mulai lapuk dan kabur juga, saya akan menjadi
buta? Tidak bisa melihat apa pun kecuali kegelapan, Ya Allah... Saya
mohon padaMU izinkan hamba melihat Fahad sebelum mataku tertutup untuk
selamanya...
Saya tidak akan melebih-lebihka n bahwa kenangan tentang Fahd anak saya
melekat setiap menit, setiap detik, Tidak ... saya terkadang sedikit
melupakan atau memaksakan diri untuk melupakan dia, dan bahkan ada saat
dimana saya benar-benar tersenyum, atau tertawa, tapi saya bersumpah YM,
bahwa setiap kali saya tertawa saya merasa ganjalan di tenggorokan
saya, berderak, rasa sakit yang dalam, dan lalu apa? ... tawa itu
berhenti di bibir dan saya melihat wajah Fahad saya tercinta... Apa yang
Mulia? ... apakah kami akan memaafkan YM jika YM melepaskan dia? Saya
akan nmemaafkan, saya seorang wanita tua enam puluh tahun lebih, saya
sudah senja sekarang dan besok akan pergi, hidup saya sudah cukup, saya
tidak berfantasi hidup lebih lama, mungkin kami akan memaafkan
penghinaan kepada kami, teror terhadap anak-anak perempuan saya, semua
saat-saat pahit getir, tapi ....! Tapi Yang Mulia ... Apakah Anda pikir
hati Fahd akan memaafkan YM? Bunga masa mudanya? Usia 20an nya?
Tahun-tahun terbaik dalam hidupnya, masa depannya ... YM telah merampas
semuanya, apakah ia akan memaafkan YM? Dapatkah YM membawa kembali masa
mudanya yang lapuk di belakang jeruji penindasan?
Fahad ...
yang tersayang, engkau tahu betapa lemahnya ibu, engkau tahu pasti
bagaimana tidak pentingnya ibumu, saya tidak bisa melakukan apapun untuk
membantumu, saya seorang wanita sendirian, saya tidak bisa merebut
kembali hak-hakmu, saya tidak bisa menyokongmu, atau membalaskan
dendammu, tetapi saya akan melakukan semua yang saya dapat untukmu ...
Saya akan menangis untukmu! Sayangku, ibu tahu bahwa air mata tidak akan
memberi manfaat bagimu, tapi ibu akan menangis untukmu, sekemampuan
ibu, itulah yang ibu bisa, Ibu akan menulis tentangmu, ibu akan menebar
kisahmu di mana-mana, ibu akan berjuang sehingga orang dapat mendengar
suara ibu! Tapi ... Ibu akan terus menangis untukmu. Saya tidak akan
menahanmu sayang, ibu dulu membawa mawar putih ditangan yang merupakan
harapan dan pertanda baik, tapi .. sekarang ibu tidak lagi memegangnya,
lepas dari tangan ibu, tidak Fahad, hati ibu belum sampai putus asa dari
rahmat Allah, tapi ... tangan ibu mulai melemah, gemetar, dimakan oleh
keletihan, ibu telah membawa mawar itu begitu lama, lamaa sekali...
Apakah YM tahu harapan utama saya YM? Bukan ... Bukan untuk melepaskan
Fahad dan orang-orang seperti dia, YM, Harapan utama saya adalah untuk
membalas dendam saya dari mereka yang menzalimi saya, dengan Qishash,
untuk merebut kembali hak, tidak di sini, tidak akan menyembuhkan saya
kecuali berdiri YM dan saya dan semua orang yang menzalimi saya
bersama-sama dihadapan Allah, untuk mencari perlindungan didepan
hadiratNya, berteriak keras-keras, memohon, menangis, untuk mengatakan
... Ya Allah mereka telah membakar hatiku, mereka telah membakar
darahku, mereka membakar hati Fahadku yang tercinta, hakimi kami dengan
adil, sembuhkan hati hamba, Ya Allah, yang paling adil di antara semua
yang adil ... Ya Allah...
............... ...
Ditulis oleh: ibunda Fahad Al-Saeed.