Oleh : Jum'an Basalim
Membicarakan menopause secara
terbuka rasanya aib dan tidak sopan seperti menjemur celana dalam
didepan rumah. Mungkin dokter atau ustazah yang layak untuk membahasnya
karena menopause merupakan fenomena penting dan khas dalam kehidupan
wanita. Penjelasan ilmiah tentang sebab musabab dan hajat dibalik
menopause juga tidak menarik karena selalu dikaitkan dengan pengertian
evolusi dan hypotesa yang berbau Teori Darwin yang telah menuding kita
sebagai keturunan monyet. Secara ilmiah kata mereka, menopause terjadi
sebagai akibat evolusi manusia dari zaman ke zaman. Pada awalnya, ribuan
atau jutaan tahun lalu, semua wanita bisa hamil sampai tua, sama
seperti anak-anak perempuan serta menantu mereka. Terjadilah semacam
persaingan kebutuhan sumber daya diantara mereka karena mereka tinggal
secara berkelompok. Tetapi lama kelamaan secara berngsur-angsur persaingan itu menurun dan para ibu tua
kalah bersaing secara alamiah (natural selection) menjadi tidak lagi
bisa beranak. Begitu sekilas penangkapan saya tentang asal-usul
terjadinja menopause dalam ilmu pengetahuan. Tidak enak kan kalau
dibilang anda mengalami menopose karena kalah bersaing dengan menantu?
(click!)
Saya lebih suka memahaminya sebagai sunnatullah.
Memang kehendak Allah demikian dan sudah sepantasnya bagi kaum wanita.
Jadi tanpa beban perasaan kita dapat mencari hikmah dan rahasia dibalik
fenomena yang unik itu. Hamil dan melahirkan anak pada usia lanjut
memang riskan bagi kesehatan seorang wanita. Maka mungkin Allah
melindungi dengan hilangnya kesuburan mereka pada usia 50-an. Kalau
seorang gadis menikah pada usia sekitar 20 tahun dan melahirkan anak,
maka ketika ia berusia 40-an nanti, putrinya atau menantunya (kalau
anaknya laki-laki) tiba gilirannya untuk hamil dan melahirkan anak
mereka. Sebagai seorang suami alangkah risinya bila isterinya hamil,
ibunya sendiri hamil dan ibu mertua juga hamil secara bersamaan. Apalagi
kalau dia merupakan satu-satunya sumber keuangan yang diandalkan. Jadi
memang sudah sepantasnya bila seoranOleh: Jum'an
Membicarakan menopause secara
terbuka rasanya aib dan tidak sopan seperti menjemur celana dalam
didepan rumah. Mungkin dokter atau ustazah yang layak untuk membahasnya
karena menopause merupakan fenomena penting dan khas dalam kehidupan
wanita. Penjelasan ilmiah tentang sebab musabab dan hajat dibalik
menopause juga tidak menarik karena selalu dikaitkan dengan pengertian
evolusi dan hypotesa yang berbau Teori Darwin yang telah menuding kita
sebagai keturunan monyet. Secara ilmiah kata mereka, menopause terjadi
sebagai akibat evolusi manusia dari zaman ke zaman. Pada awalnya, ribuan
atau jutaan tahun lalu, semua wanita bisa hamil sampai tua, sama
seperti anak-anak perempuan serta menantu mereka. Terjadilah semacam
persaingan kebutuhan sumber daya diantara mereka karena mereka tinggal
secara berkelompok. Tetapi lama kelamaan secara berngsur-angsur persaingan itu menurun dan para ibu tua
kalah bersaing secara alamiah (natural selection) menjadi tidak lagi
bisa beranak. Begitu sekilas penangkapan saya tentang asal-usul
terjadinja menopause dalam ilmu pengetahuan. Tidak enak kan kalau
dibilang anda mengalami menopose karena kalah bersaing dengan menantu?
(click!)
Saya lebih suka memahaminya sebagai sunnatullah.
Memang kehendak Allah demikian dan sudah sepantasnya bagi kaum wanita.
Jadi tanpa beban perasaan kita dapat mencari hikmah dan rahasia dibalik
fenomena yang unik itu. Hamil dan melahirkan anak pada usia lanjut
memang riskan bagi kesehatan seorang wanita. Maka mungkin Allah
melindungi dengan hilangnya kesuburan mereka pada usia 50-an. Kalau
seorang gadis menikah pada usia sekitar 20 tahun dan melahirkan anak,
maka ketika ia berusia 40-an nanti, putrinya atau menantunya (kalau
anaknya laki-laki) tiba gilirannya untuk hamil dan melahirkan anak
mereka. Sebagai seorang suami alangkah risinya bila isterinya hamil,
ibunya sendiri hamil dan ibu mertua juga hamil secara bersamaan. Apalagi
kalau dia merupakan satu-satunya sumber keuangan yang diandalkan. Jadi
memang sudah sepantasnya bila seorang wanita tidak lagi subur pada saat
anak dan menantunya mengadung. Sebagai gantinya Allah memberinya cucu
untuk ditimang dan disayang -yang akan membuatnya bahagia dan berumur
panjang.
Menopause merupakan fenomena langka dalam dunia
hewan. Selain manusia, ikan paus pemburu (killer whale) adalah satu
diantara beberapa spesies yang para betinanya mengalami menopause
sebelum akhir masa hidup mereka. Paus pemburu betina mengalami menopause
pada usia 40 tahun dan dapat terus hidup sampai usia 90 tahun. Dalam
penelitian terbaru para ilmuwan mengatakan bahwa bagi paus jenis ini,
menopause mungkin bertujuan agar mereka (para ibu tua) dapat merawat
anak-anak mereka sampai dewasa. Dr. Daniel Franks, pakar biologi
Universitas York Inggris menyatakan bahwa paus pemburu jantan mirip
dengan "anak mama" yang kesulitan untuk bertahan hidup tanpa bantuan ibu
mereka. Hajat ibu untuk merawat anak-anak mereka sampai dewasa adalah
sunnatullah mengapa paus betina bertahan hidup 50 tahun pasca menopause
mereka. Memiliki seorang ibu menopause yang selalu berada didekatnya
meningkatkan peluang paus jantan dewasa untuk bertahan hidup, tetapi
tidak demikian halnya bagi anak paus betina.
Kematian ibu,
bagi paus pemburu jantan yang berusia diatas 30 tahun berarti
kemungkinan besar ia akan mati pada tahun itu juga, sedang bagi paus
betina tidak. Ilmuwan menduga, induk paus yang penyayang itu sengaja
memfokuskan hidupnya pada kelangsungan hidup anak lelakinya dengan
harapan akan dapat memberikan banyak cucu yang akan melanjutkan
keturunannya. Emma Foster peneliti dari Universitas Exeter mengatakan:
"Paus pemburu adalah hewan yang luar biasa dan kelompok sosial mereka
benar-benar khas dimana ibu dan anak-anak mereka berkumpul seumur
hidup." Menopause mereka begitu panjang, sehingga cukup waktu untuk
mengasuh anak-anak mereka sampai dewasa."
Mengasuh anak sampai
dewasa? Entahlah; tetapi keponakan saya yang sarjana selalu minta
nasehat dari ibunya yang 55 tahun lebih dalam kehidupan sehari-hari.
Anak mama? Tak apa! Semoga menjadikan ibunya panjang umur! g wanita tidak lagi subur pada saat
anak dan menantunya mengadung. Sebagai gantinya Allah memberinya cucu
untuk ditimang dan disayang -yang akan membuatnya bahagia dan berumur
panjang.
Menopause merupakan fenomena langka dalam dunia
hewan. Selain manusia, ikan paus pemburu (killer whale) adalah satu
diantara beberapa spesies yang para betinanya mengalami menopause
sebelum akhir masa hidup mereka. Paus pemburu betina mengalami menopause
pada usia 40 tahun dan dapat terus hidup sampai usia 90 tahun. Dalam
penelitian terbaru para ilmuwan mengatakan bahwa bagi paus jenis ini,
menopause mungkin bertujuan agar mereka (para ibu tua) dapat merawat
anak-anak mereka sampai dewasa. Dr. Daniel Franks, pakar biologi
Universitas York Inggris menyatakan bahwa paus pemburu jantan mirip
dengan "anak mama" yang kesulitan untuk bertahan hidup tanpa bantuan ibu
mereka. Hajat ibu untuk merawat anak-anak mereka sampai dewasa adalah
sunnatullah mengapa paus betina bertahan hidup 50 tahun pasca menopause
mereka. Memiliki seorang ibu menopause yang selalu berada didekatnya
meningkatkan peluang paus jantan dewasa untuk bertahan hidup, tetapi
tidak demikian halnya bagi anak paus betina.
Kematian ibu,
bagi paus pemburu jantan yang berusia diatas 30 tahun berarti
kemungkinan besar ia akan mati pada tahun itu juga, sedang bagi paus
betina tidak. Ilmuwan menduga, induk paus yang penyayang itu sengaja
memfokuskan hidupnya pada kelangsungan hidup anak lelakinya dengan
harapan akan dapat memberikan banyak cucu yang akan melanjutkan
keturunannya. Emma Foster peneliti dari Universitas Exeter mengatakan:
"Paus pemburu adalah hewan yang luar biasa dan kelompok sosial mereka
benar-benar khas dimana ibu dan anak-anak mereka berkumpul seumur
hidup." Menopause mereka begitu panjang, sehingga cukup waktu untuk
mengasuh anak-anak mereka sampai dewasa."
Mengasuh anak sampai
dewasa? Entahlah; tetapi keponakan saya yang sarjana selalu minta
nasehat dari ibunya yang 55 tahun lebih dalam kehidupan sehari-hari.
Anak mama? Tak apa! Semoga menjadikan ibunya panjang umur!
[http://m.facebook.com/notes/?id=1244030512&refid=17]