BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM
NIAT INGSUN BERAMAL HANYA KARENA ALLOH TA'ALA
Ikhlas berasal dari Bahasa Arab, AKHLASHO – YUKHLISHU – IKHLAASHON,
yang artinya memurnikan atau membersihkan sesuatu untuk mengambil inti
sarinya. Dan air bisa dikatakan bersih, jernih dan murni itu kalau di
dalam air tersebut tidak kecampuran benda atau zat apapun selain molekul
air itu sendiri.
Alloh Ta'ala berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
"Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar beribadah kepada Alloh
dalam keadaan mengikhlaskan agama bagi-Nya dengan cara yang lurus".
(Q.S. Al-Baiyyinah : 5).
Dan adapun Ikhlas di dalam beribadah itu, maka para ulama sangat
kesulitan memberikan definisi yang pas dan cocok sehingga mereka pun
berbeda pendapat tentang definisi Ikhlas.
Imam Hudzaifah Al Mursyi'iy berkata :
الإخلاص أن تستوي أفعال العبد في الظاهر والباطن
Ikhlas adalah menyamakan perbuatan-perbuatan hamba di dalam lahir maupun batin
Imam Abu Qosim Al Qusyairi berkata :
الإخلاص إفراد الحق سبحانه وتعالى في الطاعة بالقصد
Ikhlas adalah menyendirikannya Al Haq (Alloh) Subhanaahu wa Ta'ala di dalam keta'atan dengan maksud sengaja
Imam Fudhail bin 'Iyad berkata :
ترك العمل لأجل الناس رياء، والعمل لأجل الناس شرك، والإخلاص أن يعافيك الله منهما
Meninggalkan amal karena manusia adalah riya' (pamer), dan beramal
karena manusia adalah syirik, sedangkan ikhlas adalah apabila Alloh
menyelamatkanmu dari keduanya
Dan ada pula beberapa ulama yang mendefinisikan ikhlas dengan
ibarat, mereka berkata : "Ikhlas itu seperti tangan kanan memberi dan
tangan kiri sembunyi", dan ada pula yang mengibaratkan seperti orang
habis makan makanan se-enak apapun maka dia akan ikhlas kalau makanan
itu dibuang sebagai kotoran (berak atau kencing). Dan yang jelas ikhlas
itu bukan hanya sekedar lupa setelah beramal, namun ikhlas itu harus ada
tendensi yang jelas yaitu ada niat melakukan semua amalan itu hanya
karena Alloh Ta'ala.
Rasululloh SAW bersabda :
ثَلاَثٌ لاَ يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلاَصُ الْعَمَلِ
لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ
أخرجه أحمد والترمذي وابن ماجه
"Tiga perkara yang tidak akan mengecewakan atasnya, yaitu : Hatinya
orang muslim yang meng-ikhlaskan amal karena Alloh, dan saling
memberikan nasehat bagi para pemimpin umat Islam, serta senantiasa tetap
dalam jama'ah mereka". (H.R. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Jadi ikhlas itu benar-benar membersihkan, menjernihkan dan
memurnikan niat beramal hanya karena Alloh Ta'ala saja. Dan karena
ikhlas ini adalah urusan hati secara khusus antara hamba dengan Alloh
Ta'ala, maka para malaikat pun tidak akan ada yang tahu dan iblis serta
setan pun juga tidak akan mampu mendeteksinya.
Alloh Ta'ala berfirman :
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي اْلأَرْضِ
وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ، إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
(Iblis) berkata : "Wahai Tuhanku, dengan sebab Engkau telah
menetapkan kesesatan kepadaku, maka sungguh akan aku menghiasi
(perbuatan maksiat) bagi mereka (manusia) di muka bumi, dan sungguh aku
akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hama-Mu dari mereka yang
mukhlas (dijadikan orang yang ikhlas). Q.S. Al Hijr : 39-40.
Oleh sebab itu, orang yang bersedekah atau berqurban atau berinfaq
atau melakukan amalan yang lain kok tiba-tiba diumumkan pakai pengeras
suara atau diumumkan di papan pengumuman tanpa ada permintaan darinya,
maka belum tentu orang tersebut dikatakan tidak ikhlas. Wallohu A'lam.
[ http://goo.gl/XpWXq]