Oleh KH. Katib Masyhudi
(Bismillahirrahmanirrahim, saya berniat ngaji karena Allah,semoga Allah memberikan ilmuNya dan menolong untuk bisa mengamalkannya)
(Bismillahirrahmanirrahim, saya berniat ngaji karena Allah,semoga Allah memberikan ilmuNya dan menolong untuk bisa mengamalkannya)
--------------- --------------
DAHSYATNYA MAUT
Rasulullah saw, bersabda yang artinya : "Barangsiapa yang senang berjumpa dengan Allah (mati), maka Allah juga senang berjumpa dengannya. Dan barangsiapa yang tidak senang
berjumpa dengan Allah, maka Allah juga tidak senang berjumpa dengannya".
Kemudian 'Aisyah ra. berkata kepada beliau saw. : "Wahai Rasulullah, kita semua tidak senang terhadap kematian".
Maka Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya jika seorang mukmin berada dalam sakaratul maut, maka diberitakan kepadanya tentang rahmat Allah (surga dengan segala kenikmatannya), sehingga ia menjadi sangat menginginkan berjumpa dengan Allah (mati), dan Allahpun sangat menginginkan berjumpa dengannya.
Sedangkan jika seorang kafir berada dalam keadaan sekarat, maka diberitakan kepadanya tentang azab yang Allah telah sediakan untuknya (neraka dengan segala kepedihan siksanya), sehingga dia menjadi semakin benci berjumpa dengan Allah (mati), dan Allahpun semakin benci berjumpa dengannya".
Perkataan 'Aisyah Ra 'Wahai Rasulullah kita semua tidak senang terhadap kematian', itu dikarenakan rasa sakitnya sangat dahsyat dan sangat keras. Kematian itu sakitnya seperti dibabat dengan seribu pedang. Seperti dikuliti hidup-hidup. Seperti dahan yang rantingnya bercabang-caban g dimasukkan dari mulut, kemudian
ditarik dan dihentakkan dengan sangat kuat, dengan sekali hentakan
hingga semuanya keluar dari dubur. Rasulullah Saw, melukiskan gambaran
dahsyatnya kematian dengan gambaran yang luar biasa sakitnya. Bahkan
dahsyatnya rasa sakit akibat kematian, tidak berkurang sedikitpun
setelah berlalu Sembilan puluh tahun.
Namun derita sakitnya kematian yang sangat dahsyat itu, bagi orang yang beriman semuanya akan hilang, dan akan terasa sangat mudah, tertutup oleh rahmat Allah dan besarnya kenikmatan surga yang telah dijanjikan, yang ditampakkan ketika ia dalam keadaan sakaratul maut. Sehingga kematian orang yang beriman hanyalah seperti sehelai rambut yang ditarik keluar dari adonan tepung. Leeeessssssssss sss.......sett. Mudah sekali, tanpa terasa
sakit. Orang kafirlah yang akan merasakan semua derita kematian yang
sangat dahsyat dan menyakitkan itu. Apalagi ketika jiwanya memberontak
dan meronta-ronta berusaha melepaskan diri, maka akan semakin lama dan
semakin bertambah rasa sakitnya. Na'udzubillahi min dzaalik.
Oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga iman dan islam kita, bersemangat dalam mempersiapkan bekal kita untuk menyambut kematian dan untuk menempuh kehidupan di akherat. Dan marilah kita selalu tabah dan kuat dalam menerima semua derita hidup yang menimpa kita di dunia ini, kita hadapi dengan penuh kesabaran. Karena dahsyatnya derita hidup di dunia ini belumlah apa-apa jika dibandingkan dengan dahsyatnya kematian dan azab yang kekal di akherat nanti, yang pasti akan kita hadapi tanpa ada sedikit keraguanpun. Sesungguhnya kita semua telah divonis mati oleh Hakim yang Maha Adil, hanya saja kita tidak tahu kapan eksekusinya terjadi.
Tuubuu qabla an tamuutuu. Bertaubatlah sebelum kalian semua mati. Inilah perintah Allah Dzat yang tidak akan pernah mengingkari janji-janjiNya. Sesungguhnya taubat itu menghapus
dosa-dosa seperti air bersih menghapus noda-noda. Orang yang berdosa,
kemudian ia bertaubat, maka seperti orang yang tidak pernah berdosa.
Bersyukurlah dengan kemurahan Allah ini. Bertaubatlah sebelum mati
datang menghampiri.
Selasa Pon, pagi hari
9 April 2013.
DAHSYATNYA MAUT
Rasulullah saw, bersabda yang artinya : "Barangsiapa yang senang berjumpa dengan Allah (mati), maka Allah juga senang berjumpa dengannya. Dan barangsiapa yang tidak senang
berjumpa dengan Allah, maka Allah juga tidak senang berjumpa dengannya".
Kemudian 'Aisyah ra. berkata kepada beliau saw. : "Wahai Rasulullah, kita semua tidak senang terhadap kematian".
Maka Rasulullah saw. bersabda : "Sesungguhnya jika seorang mukmin berada dalam sakaratul maut, maka diberitakan kepadanya tentang rahmat Allah (surga dengan segala kenikmatannya),
Sedangkan jika seorang kafir berada dalam keadaan sekarat, maka diberitakan kepadanya tentang azab yang Allah telah sediakan untuknya (neraka dengan segala kepedihan siksanya), sehingga dia menjadi semakin benci berjumpa dengan Allah (mati), dan Allahpun semakin benci berjumpa dengannya".
Perkataan 'Aisyah Ra 'Wahai Rasulullah kita semua tidak senang terhadap kematian', itu dikarenakan rasa sakitnya sangat dahsyat dan sangat keras. Kematian itu sakitnya seperti dibabat dengan seribu pedang. Seperti dikuliti hidup-hidup. Seperti dahan yang rantingnya bercabang-caban
Namun derita sakitnya kematian yang sangat dahsyat itu, bagi orang yang beriman semuanya akan hilang, dan akan terasa sangat mudah, tertutup oleh rahmat Allah dan besarnya kenikmatan surga yang telah dijanjikan, yang ditampakkan ketika ia dalam keadaan sakaratul maut. Sehingga kematian orang yang beriman hanyalah seperti sehelai rambut yang ditarik keluar dari adonan tepung. Leeeessssssssss
Oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga iman dan islam kita, bersemangat dalam mempersiapkan bekal kita untuk menyambut kematian dan untuk menempuh kehidupan di akherat. Dan marilah kita selalu tabah dan kuat dalam menerima semua derita hidup yang menimpa kita di dunia ini, kita hadapi dengan penuh kesabaran. Karena dahsyatnya derita hidup di dunia ini belumlah apa-apa jika dibandingkan dengan dahsyatnya kematian dan azab yang kekal di akherat nanti, yang pasti akan kita hadapi tanpa ada sedikit keraguanpun. Sesungguhnya kita semua telah divonis mati oleh Hakim yang Maha Adil, hanya saja kita tidak tahu kapan eksekusinya terjadi.
Tuubuu qabla an tamuutuu. Bertaubatlah sebelum kalian semua mati. Inilah perintah Allah Dzat yang tidak akan pernah mengingkari janji-janjiNya.
Selasa Pon, pagi hari
9 April 2013.