(Bismillahirrahmanirrahim, saya berniat ngaji karena Allah, semoga Allah memberikan ilmuNya dan menolong untuk bisa mengamalkannya)
----------------------
BERBAHAGIALAH DENGAN KESULITAN HIDUP
TAKUTLAH DENGAN KEMUDAHAN HIDUP
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa Allah 'azza wa jalla berfirman yang artinya : " Demi kegunganKu dan demi kemuliaanKu, Aku tidak akan mengeluarkan hambaKu dari dunia ini sedangkan Aku ingin merahmatinya, sebelum Aku tunaikan dari setiap kesalahan yang ia lakukan (di dunia ini), sebagi penyakit di tubuhnya, atau musibah dalam keluarga atau anaknya, atau sebagai kesempitan dalam hidupannya, atau kesulitan dalam ekonominya, hingga Aku sampaikan darinya beberapa mitsqal dzurrah. Dan jika masih ada kesalahan yang tersisa, maka kematiannya Aku buat berat (karena untuk menggenapkan hukumannya), sehingga dia menemuiKu (bersih dari kesalahan) seperti ketika ibunya melahirkannya ".
Dalam hadis ini, dijelaskan bahwa jika Allah menghendaki hambaNya mati dalam keadaan chusnul khatimah, maka dari setiap dosa dan kesalahan yang dilakukannya, Allah memberikan hukumannya di dunia ini. Sehingga kehidupannya akan sangat berat dipenuhi oleh berbagai musibah dan kesulitan. Bahkan kematiannya pun akan terasa sangat berat dan sakit, karena pada saat itu ia harus menghabiskan semua hukuman dari dosa-dosa yang masih tersisa. Tetapi, setelah itu, ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan seperti bayi yang baru saja lahir dari rahim ibunya.
Sebaliknya, jika Allah menghendaki hambaNya mati dalam keadaan suu ul khatimah, maka Allah telah menjelaskan dalam firmanNya : " Demi keagunganKu dan demi kemuliaanKu, Aku tidak akan mengeluarkan hambaKu dari dunia ini sedangkan Aku ingin mengazabnya, sebelum Aku tunaikan dari setiap kebaikan yang ia lakukan (di dunia ini) sebagai kesehatan di tubuhnya, keluasan dalam rizqinya, kesenangan dalam hidupnya, dan ketenangan dalam hatinya, hingga Aku sampaikan darinya beberapa mitsqal dzurrah. Dan jika masih ada kebaikan yang tersisa, maka kematiannya Aku buat mudah (untuk menggenapkan balasan kebaikan yang tersisa itu), sehingga ketika nyawanya dicabut, maka tidak ada lagi baginya satu kebaikanpun yang bisa ia gunakan untuk menjaga dari api neraka ".
Intinya, bersabarlah dan berbahagialah jika kita seorang muslim yang taat kepada Allah 'Azza wa Jalla, tetapi hidup serba dalam kesulitan dan kesusahan, karena sesungguhnya itu adalah neraka yang didahulukan di dunia ini, sehingga di akherat nanti tidak ada lagi neraka, dan yang ada hanyalah surga. Sebaliknya, bersyukurlah dan waspadalah jika kita hidup dalam kemudahan dan kesenangan, karena sesungguhnya itu merupakan surga yang didahulukan di dunia ini. Jika kita tidak waspada dan berhati-hati, maka di akherat nanti tidak ada lagi surga, dan yang ada hanyalah neraka.
Wallahu a'lamu bish shawab, Iyyahu na'budu wa iyyahu nasta'iin.
Kamis Kliwon, dinihari
11 April 2013.