Oleh KH. Katib Masyhudi
(Bismillahirrahmanirrahim, saya berniat ngaji karena Allah, semoga Allah memberikan ilmuNya d...an menolong untuk bisa mengamalkannya)
(Bismillahirrahmanirrahim, saya berniat ngaji karena Allah, semoga Allah memberikan ilmuNya d...an menolong untuk bisa mengamalkannya)
--------------- -------
Disebutkan dalam kitab Tanbiihul Ghafilin, bahwa Syaikh Abi Hamid al Lafaf berkata : “ Barangsiapa yang banyak mengingat maut (kematian) maka ia akan dimuliakan dengan 3 perkara, yaitu : (1) bersegera bertaubat, (2) bersifat qona’ah, yaitu merasa cukup dengan apa yang ada, dan (3) bersegera dalam beribadah.
Sedangkan barangsiapa yang melupakan maut, maka ia akan dihukum dengan 3 perkara, yaitu : (1) menunda-nunda bertaubat, (2) tidak bisa ridha dan merasa cukup dengan apa yang ada, dan (3) malas beribadah.
Disamping itu, orang yang melupakan maut, maka dia tidak akan memiliki rem untuk mengendalikan dan menghentikan diri dari dorongan-dorong an nafsu yang selalu
mengajak maksiat kepada Allah, dan dia tidak memiliki pendorong dan
penyemangat dalam melakukan ibadah dan taat kepada Allah, sehingga
hidupnya hanya digunakan untuk memenuhi dan memuaskan hasrat nafsu yang
tidak akan pernah ada habisnya. Akhirnya maut menjemput dalam keadaan
suu ul khatimah. Na’udzu billahi min dzaalik.
Wallahu a'lamu bish shawab, wallahul mufaffiq ila aqwamith thariq.
Senin Wage, ba’das subuh
15 April 2013.
Disebutkan dalam kitab Tanbiihul Ghafilin, bahwa Syaikh Abi Hamid al Lafaf berkata : “ Barangsiapa yang banyak mengingat maut (kematian) maka ia akan dimuliakan dengan 3 perkara, yaitu : (1) bersegera bertaubat, (2) bersifat qona’ah, yaitu merasa cukup dengan apa yang ada, dan (3) bersegera dalam beribadah.
Sedangkan barangsiapa yang melupakan maut, maka ia akan dihukum dengan 3 perkara, yaitu : (1) menunda-nunda bertaubat, (2) tidak bisa ridha dan merasa cukup dengan apa yang ada, dan (3) malas beribadah.
Disamping itu, orang yang melupakan maut, maka dia tidak akan memiliki rem untuk mengendalikan dan menghentikan diri dari dorongan-dorong
Wallahu a'lamu bish shawab, wallahul mufaffiq ila aqwamith thariq.
Senin Wage, ba’das subuh
15 April 2013.