Kalau anda hendak pergi ke sebuah kota, anda membutuhkan petunjuk untuk bisa sampai ke tujuan. Ada petunjuk dalam bentuk peta, ada pula petunjuk yang berdasarkan info lisan, ada yg hanya mengandalkan petunjuk alam berupa arah mata angin. Begitulah kira-kira makna dalil dalam agama. Ia merupakan petunjuk yg membawa kita pada ketentuan hukum syara'.
Belakangan ini banyak anak muda yang sedikit-sedikit bertanya: mana dalilnya?
Mereka menyangka dalil itu hanya terbatas pada ayat Qur'an dan Hadis yang shahih. Keterangan atau penjelasan tanpa menyebutkan secara jelas ayat dan Hadis akan mereka tolak. Inilah salah satu bentuk kejahiliahan abad modern: meminta dalil tanpa mengerti kompleksitas dalil.
Yang terjadi adalah mereka sekedar meminta copy-paste dalil berupa ayat dan Hadis. Kalau cuma copy-paste dalil maka semua orang bisa jadi pakar atau ulama dengan mudahnya. Banyak software atau aplikasi terjemahan al Qur'an dan 9 kitab Hadis utama lengkap dengan fasilitas searching. Ah... kalau cuma begitu sih gampang bingits untuk jadi ulama yah?
tongue emotikon
Dalil naqli itu bagai cahaya mentari yang menerangi langkah anda, namun anda membutuhkan mata kepala untuk melihat, menimbang dan memilih jalan mana yang anda tempuh --inilah pentingnya dalil aqli untuk memahami dalil naqli. Anda juga akan menemui beragam rambu di jalan untuk membantu anda sampai dengan selamat --inilah qawa'id ushuliyah dan qawa'id fiqhiyah.
Kalau anda sibuk meminta dalil, anda akan diberi peta. Tapi bagaimana cara anda membaca, memahami dan kemudian memilih rute? Itupun anda beresiko untuk tersesat di jalan akibat salah membaca peta. Anda butuh seorang tour guide yang handal, yang tidak hanya memerintahkan belok kanan dan belok kiri semata. Tour guide yang paham peta tapi juga bisa menjelaskan seluk beluk sudut setiap kota yang anda akan lewati, sejarah dan perkembangan setiap bangunan penting, dan dimana anda bisa menempuh jalan pintas tanpa harus kehilangan kesempatan menikmati kuliner yg maknyus. Tour guide yang handal dan mumpuni itulah para Ulama.
Selamat menempuh perjalanan anda --saya tunggu di ujung jalan yah
= Gus Nadir =
smile emotikon