*IMAM :*
ﺍﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻮﺗﺮ ﺛﻼﺙ ﺭﻛﻌﺎﺕ ﺍﻣﺎﻣﺎ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻛﺒﺮ .
*MAKMUM :*
ﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﺗﺮ ﻣﺄﻣﻮﻣﺎ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
*PERTANYAAN*
1. Setelah dua rokaat imam berdiri tanpa tasyahhud untuk rokaat yg ketiga sesuai niatnya, apa yang harus makmum kerjakan, wajibkah *niat mufaroq* atau boleh kah *menunggu* imam agar salam bersama atau bolehkah makmum *menambah rokaat* dengan mengubah niat terlebih dahulu?
2. Bolehkah niat witir dengan lafazd
ﺍﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻮﺗﺮ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ؟
*Jawaban:*
1. Makmum tidak wajib niat mufaraqah, bahkan yang lebih afdhal makmum menunggu untuk kemudian salam bersama imam. Sedangkan untuk masalah menambah rakaat dengan mengubah niat dulu, tidak diperbolehkan, karena hal tersebut hanya khusus shalat sunnah mutlaq. Memang ada sebagian ulama' yang menyamakan shalat witir dengan sunnah mutlaq dalam hal tersebut, akan tetapi pendapat ini dianggap lemah bahkan salah menurut Imam Ibnu Hajar dan Imam Romli.
2. Menurut Imam Ibnu Hajar dan Imam Ali Syabramalisi hukumnya boleh dan sah, meski yang lebih afdhal tetap menggunakan ﻣﻦ ﺍﻟﻮﺗﺮ . Akan tetapi dalam kitab syarah manhaj, nihayah dan yang lain, Imam Romli berpendapat harus menggunakan ﻣﻦ ﺍﻟﻮﺗﺮ .
*Referensi:*
* ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ *
ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻋﺪﺩ ﺭﻛﻌﺎﺕ ﺍﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﺃﻗﻞ ﻛﻤﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﺧﻠﻒ ﺭﺑﺎﻋﻴﺔ ﺃﻭ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺃﻭ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺧﻠﻒ ﺭﺑﺎﻋﻴﺔ ﻓﻔﻴﻪ ﻃﺮﻳﻘﺎﻥ ﺣﻜﺎﻫﻤﺎ ﺍﻟﺨﺮﺍﺳﺎﻧﻴﻮﻥ ( ﺃﺻﺤﻬﻤﺎ ) ﻭﺑﻪ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﻌﺮﺍﻗﻴﻮﻥ ﺟﻮﺍﺯﻩ ﻛﻌﻜﺴﻪ ( ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ) ﺣﻜﺎﻩ ﺍﻟﺨﺮﺍﺳﺎﻧﻴﻮﻥ ﻓﻴﻪ ﻗﻮﻻﻥ ( ﺃﺻﺤﻬﻤﺎ ) ﻫﺬﺍ ( ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ) ﺑﻄﻼﻧﻪ ﻷﻧﻪ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﻨﻴﺔ ﻣﻔﺎﺭﻗﺔ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻓﺈﺫﺍ ﻗﻠﻨﺎ ﺑﺎﻟﻤﺬﻫﺐ ﻭﻫﻮ ﺻﺤﺔ ﺍﻻﻗﺘﺪﺍﺀ ﻓﻔﺮﻏﺖ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﻭﻗﺎﻡ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺑﻘﻲ ﻋﻠﻴﻪ * ﻓﺎﻟﻤﺄﻣﻮﻡ ﺑﺎﻟﺨﻴﺎﺭ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﻓﺎﺭﻗﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻧﺘﻈﺮﻩ ﻟﻴﺴﻠﻢ ﻣﻌﻪ ﻭﺍﻷﻓﻀﻞ ﺍﻧﺘﻈﺎﺭﻩ *.
* ﺑﺸﺮﻯ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ *
( ﻭﺃﻛﺜﺮﻩ : ﺇﺣﺪﻯ ﻋﺸﺮﺓ ) ﺭﻛﻌﺔ ﻭﺇﻥ ﺗﺨﻠﻠﻬﺎ ﻏﻴﺮﻫﺎ؛ ﻟﻠﺨﺒﺮ ﺍﻟﻤﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ : ( ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﻭﻻ ﻓﻲ ﻏﻴﺮﻩ ﻋﻠﻰ ﺇﺣﺪﻯ ﻋﺸﺮﺓ ﺭﻛﻌﺔ ).
ﻭﺃﺩﻧﻰ ﺍﻟﻜﻤﺎﻝ : ﺛﻼﺙ؛ ﻟﺨﺒﺮ : ( ﻛﺎﻥ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻮﺗﺮ ﺑﺜﻼﺙ ).
ﻭﺃﻛﻤﻞ ﻣﻨﻬﺎ : ﺧﻤﺲ، ﻓﺴﺒﻊ، ﻓﺘﺴﻊ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺤﺼﻞ ﻛﻤﺎﻝ ﺳﻨﺘﻪ ﺇﺫﺍ ﻓﻌﻞ ﺑﺎﻷﻭﺗﺎﺭ، ﻭﺃﻣﺎ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ .. ﻓﻴﺤﺼﻞ ﻣﻄﻠﻘﺎ ﻛﻤﺎ ﻣﺮ، ﻭﻗﻴﻞ : ﺃﻛﺜﺮﻩ ﺛﻼﺙ ﻋﺸﺮﺓ؛ ﻟﻠﺨﺒﺮ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻋﻦ ﺃﻡ ﺳﻠﻤﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ، ﻟﻜﻦ ﺣﻤﻞ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﺣﺴﺒﺖ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ، * ﻭﺃﻟﺤﻘﻪ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﺎﻟﻨﻔﻞ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ ﻓﻲ ﺃﻥ ﻣﻦ ﻧﻮﻯ ﻋﺪﺩﺍ .. ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺰﻳﺪ ﻭﻳﻨﻘﺺ، ﻭﻫﻮ ﺿﻌﻴﻒ، * ﻭﺃﻓﺘﻰ ( ﺣﺞ ) ﺑﺄﻥ ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻮﺗﺮ ﺛﻼﺛﺎ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﺑﺎﻗﻴﻪ ﺑﻨﻴﺔ ﺍﻟﻮﺗﺮ، ﻭﺧﺎﻟﻔﻪ ( ﻣ ﺭ ).
* ﻏﺎﻳﺔ ﺗﻠﺨﻴﺺ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ : ﺹ : ٩٢ *
( ﻣﺴﺄﻟﺔ ) : ﺃﺣﺮﻡ ﺑﺎﻟﻮﺗﺮ ﻭﻟﻢ ﻳﻨﻮ ﻋﺪﺩﺍً ﺟﺎﺯ ﻭﺍﻗﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ ﻣﻦ ﺭﻛﻌﺔ ﺇﻟﻰ ﺇﺣﺪﻯ ﻋﺸﺮﺓ، ﻗﻠﺖ : ﻭﺍﻓﻘﻪ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ . ﻭﻗﺎﻝ ( ﻡ ﺭ ) : ﻳﻘﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﺛﻼﺙ ﺍﻫـ . * ﻭﻛﺬﺍ ﻟﻮ ﻧﻮﻯ ﻋﺪﺩﺍً ﻓﻠﻪ ﺍﻟﺰﻳﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﻨﻘﺺ ﺑﺸﺮﻁ ﺗﻐﻴﻴﺮ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻗﺒﻠﻪ * ، ﻭﻣﺜﻞ ﺍﻟﻮﺗﺮ ﺍﻟﺮﻭﺍﺗﺐ ﻭﺍﻟﻀﺤﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺘﻴﻦ . ﺃﻱ ﺇﻥ ﻗﻠﻨﺎ ﺑﺠﻮﺍﺯ ﺟﻤﻊ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺘﺴﻠﻴﻤﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺃﻓﺘﻰ ﺑﻪ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ، ﻟﻜﻦ ﺍﻟﺬﻱ ﺍﻋﺘﻤﺪﻩ ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺟﻤﻊ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺘﺴﻠﻴﻤﺔ، ﻭﻭﺍﻓﻘﻪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺑﻮ ﻣﺨﺮﻣﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺮﻭﺍﺗﺐ ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﺍﻟﺠﻮﺍﺯ ﻓﻲ ﺍﻟﻀﺤﻰ . ﻗﻠﺖ ﺧﺎﻟﻔﻪ ﺇﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻭ ( ﻡ ﺭ ) ﻓﻘﺎﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﺑﺘﺴﻠﻴﻤﺔ ﻓﻲ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻨﻮﺍﻓﻞ ﺑﻞ ﻗﺎﻝ ( ﻡ ﺭ ) ﻳﺠﻮﺯ ﺟﻤﻊ ﺍﻟﻘﺒﻠﻴﺔ ﻭﺍﻟﺒﻌﺪﻳﺔ ﺑﺘﺴﻠﻴﻤﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻭﺭﺟﺤﺎ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﺪﻡ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺰﻳﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﻨﻘﺺ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻨﻔﻞ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ .
* ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴﺔ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ، ﺝ ١، ﺹ ١٨٥ *
( ﻭﺳﺌﻞ ) - ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - ﺑﻤﺎ ﻟﻔﻈﻪ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻨﻔﻞ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ ﻛﺴﻨﺔ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﻫﻞ ﺗﺠﻮﺯ ﺍﻟﺰﻳﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﻨﻘﺺ ﻓﻴﻬﺎ ﺑﺄﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﺛﻨﺘﻴﻦ ﻭﻳﺼﻠﻲ ﺃﺭﺑﻌﺎ ﺃﻭ ﻋﻜﺴﻪ .
( ﻓﺄﺟﺎﺏ ) ﺑﻘﻮﻟﻪ : ﻣﻘﺘﻀﻰ ﺗﻘﻴﻴﺪﻫﻢ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﻟﻨﻔﻞ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻓﻲ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻫﻮ ﻣﺘﺠﻪ؛ ﺇﺫ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻭﺟﻮﺏ ﺍﻟﺒﻘﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﻧﻴﺘﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻻﺑﺘﺪﺍﺀ ﻭﺧﺮﺝ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻨﻔﻞ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ ﻟﻌﺪﻡ ﺍﻧﺤﺼﺎﺭﻩ ﻓﺒﻘﻲ ﻣﺎ ﻋﺪﺍﻩ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺻﻞ .
* ﻓﺘﺢ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ *
ﻭﻟﻮ ﺃﺣﺮﻡ ﺑﺎﻟﻮﺗﺮ ﻭﻟﻢ ﻳﻨﻮ ﻋﺪﺩﺍ ﺻﺢ ﻭﺍﻗﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ ﻣﻨﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻭﺟﻪ . ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺨﻨﺎ : * ﻭﻛﺎﻥ ﺑﺤﺚ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺇﻟﺤﺎﻗﻪ ﺑﺎﻟﻨﻔﻞ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ ﻣﻦ ﺃﻥ ﻟﻪ ﺇﺫﺍ ﻧﻮﻯ ﻋﺪﺩﺍ ﺃﻥ ﻳﺰﻳﺪ ﻭﻳﻨﻘﺺ ﺗﻮﻫﻤﻪ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻭﻫﻮ ﻏﻠﻂ ﺻﺮﻳﺢ * ﻭﻗﻮﻟﻪ : ﺇﻥ ﻓﻲ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻔﻮﺭﺍﻧﻲ ﻣﺎ ﻳﺆﺧﺬ ﻣﻨﻪ ﺫﻟﻚ ﻭﻫﻢ ﺃﻳﻀﺎ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺴﻴﻂ ﻭﻳﺠﺮﻱ ﺫﻟﻚ ﻓﻴﻤﻦ ﺃﺣﺮﻡ ﺑﺴﻨﺔ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﺍﻷﺭﺑﻊ ﺑﻨﻴﺔ ﺍﻟﻮﺻﻞ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺍﻟﻔﺼﻞ ﺑﺄﻥ ﻳﺴﻠﻢ ﻣﻦ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻭﺇﻥ ﻧﻮﺍﻩ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻨﻘﺺ ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻤﻦ ﻭﻫﻢ ﻓﻴﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻧﺘﻬﻰ.
* ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ 40 *
( ﻣﺴﺄﻟﺔ : ﻱ ) : ﻻ ﻳﻠﺰﻡ ﺍﻟﻨﺎﻭﻱ ﻟﺮﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﻦ ﻧﺤﻮ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ ﻭﺍﻟﻮﺗﺮ ﺍﺳﺘﺤﻀﺎﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺒﻌﻴﻀﻴﺔ ﻋﻨﺪ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻭ ﻉ ﺵ، ﻭﺭﺟﺢ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﻭﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻟﺰﻭﻣﻬﺎ
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting Lama.
PALING DIMINATI
-
-- Oleh : Ust. Masaji Antoro (Admin) 1. Wiridan wanita hamil رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ [الفرق...
-
Beberapa tahun yang lalu setelah beredar buku MANTAN KIAI NU MENGGUGAT, terdapat sebuah buku baru hasil kajian generasi NU untuk membuongkar...
-
Menurut fatwa seorang Ulama besar : Asy-Syekh Al Hafidz As-Suyuthi menerangkan bahwa mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw, deng...
-
-- Tradisi yang berkembang dikalangan NU, jika ada orang yang meningal, maka akan diadakan acara tahlilan, do’a, dzikir fida dan lain seba...
-
Kumpulan khutbah dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia lengkap bisa anda dowload disini (24 mb) .... atau di sini juga bisa .... Khutbah N...
-
PERTANYAAN : Assalamu'a laikum sedulur... .... mau tanya tentang syarat menjadi khatib (terutama pada shalat jum'at...
-
PERTANYAAN Puasa mutih, Puasa ngrowot,Puasa patigeni, boleh apa tidak?? Apakah tidak termasuk wishol yang dilarang? JAWABAN Setiap ...
-
Hari Selasa, 11 Jumada Al-Tsaniya h 1235 H atau 1820 M. ‘Abd Al-Latif, seorang kiai di Kampung Senenan, desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan...
-
Banyak orang salah mengartikan makna hadits berikut ini, dengan adanya salah penafsiran tersebut mereka mudah meng haramkan atau mensesatkan...
-
Para Saudara kita dari qabilah Ba'alawy masyhur meyakini bahwasanya para Walisongo adalah saheh sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari...